Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Louis Vuitton, Desainer Legenda Asal Perancis

Kompas.com - 22/02/2022, 12:11 WIB
Kompasianer Tonny Syiariel,
Farid Assifa

Tim Redaksi

George mulai ikut pameran di Chicago World's Fair di tahun 1893. Jenama Louis Vuitton pun makin dikenal di luar Perancis.

Tahapan penting berikutnya terjadi di tahun 1913, ketika Louis Vuitton membuka tokonya di Champs-Elysees, sebuah jalan paling elegan dan terkenal di pusat kota Paris.

Inilah toko produk travel terbesar di dunia saat itu.

Setelah itu, LV terus membuka toko berikutnya di berbagai pusat kota dunia lainnya. Dari London, New York sampai Buenos Aires.

Selanjutnya di tahun 1930, Louis Vuitton meluncurkan 'Keepall bag'. Dua tahun berikutnya disusul 'Noe bag' yang sangat legendaris.

Louis Vuitton Noe bag awalnya dibuat untuk pedagang anggur agar bisa menyimpan botol minumannya dengan aman.

Setelah itu, LV kembali mengeluarkan produk berikutnya, yakni 'Louis Vuitton Speedy bag'.

Semua produk ikonik ini hingga kini masih terus dijual. Keunggulan desain LV memang tidak mudah ketinggalan zaman.

Memasuki tahun 1987, Louis Vuitton kembali melangkah lebih jauh dengan ikut mendirikan LVMH Moet Hennessy atau umumnya dikenal sebagai LVMH saja.

Perusahaan hasil merger antara LV dan Moet Hennessy kini telah menjadi sebuah konglomerasi yang menguasai lebih dari 60 anak perusahaan yang masing-masing mengelola berbagai jenama terkenal.

Beberapa di antaranya, Christian Dior, Givenchy, Marc Jacobs, Stella McCartney, Kenzo, Celine, Bulgari dan Tiffany & Co.

Pada tahun 1997, Louis Vuitton mengangkat Marc Jacobs sebagai Direktur Kreatif LV. Suatu keputusan yang sangat strategis.

Perancang kondang asal New York ini langsung memberikan warna baru di deretan produk keluaran Louis Vuitton.

Jacobs memperkenalkan produk siap pakai (pret-a-porter) pertamanya bagi rumah mode ini. Lini produk LV pun kian lengkap.

Marc Jacobs sendiri akhirnya meninggalkan Louis Vuitton pada tahun 2014. Desainer top ini selanjutnya kembali membangun labelnya sendiri yang sudah sempat ditinggalkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com