Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Spirit Doll, Ini Sejarah Kepercayaan Boneka Arwah di Tanah Air

Kompas.com - 08/01/2022, 19:40 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Fenomena spirit doll atau boneka arwah tengah ramai diperbincangkan di tengah masyarakat. Hal ini tidak lepas dari sejumlah artis yang mengaku merawat spirit doll layaknya manusia atau anak sendiri.

Di antaranya yakni Ivan Gunawan, Celine Evangelista, Ruben Onsu, Soimah, hingga Furi Harun. Ramai artis-artis yang memiliki spirit doll dalam waktu bersamaan ini menimbulkan pertanyaan bagi publik, apakah hanya tren semata atau memang ada tujuan lain.

Lalu, apakah sebenarnya spirit doll atau boneka arwah itu, dan bagaimana sejarah perkembangannya di masyarakat?

Baca juga: Viral Artis Rawat Spirit Doll, Ini Sejarah Kepercayaan Boneka Arwah Menurut Pakar Budaya

Pemerhati budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drs Tundjung Wahadi Sutirto, M.Si menjelaskan mengenai fenomena budaya arwah di Indonesia.

Menurut Tundjung, fenomena boneka arwah di Indonesia bukanlah sesuatu yang baru. Sebab, sudah sejak lama masyarakat Nusantara mempercayai boneka arwah.

Sejarah perkembangan boneka arwah di Tanah Air

Tundjung menuturkan, keberadaan spirit doll di tengah masyarakat ini tidak lepas dari perkembangan animisme dan dinamisme di masa lampau.

Dalam berbagai khazanah dan pustaka sejarah, disebutkan bahwa sejak zaman Mesolitikum sudah muncul kepercayaan terhadap kekuatan roh.

Zaman pun berkembang. Masuknya Hindu-Budha ke Nusantara kian menambah kepercayaan terhadap roh yang sebelumnya sudah ada.

Menurut Tundjung, kepercayaan terhadap roh yang sebelumnya ada mendorong manusia untuk hidup dan membangun harmonisasi dengan entitas roh tersebut.

Baca juga: Fenomena Spirit Doll di Kalangan Artis, Sejarah, dan Berapa Harganya?

Sehingga kata dia, dari hasil harmonisasi itulah yang melahirkan perilaku menghadirkan roh dalam visualisasi diri orang dan boneka atau benda bertuah.

"Dalam tradisi seni pertunjukkan, menghadirkan roh dalam penampilannya banyak dijumpai di Jawa seperti Jathilan, Sintren, Jaran Kepang, dan sebagainya," kata Tundjung dikutip Kompas.com dari laman resmi UNS, Senin (3/1/2021).

Queen Athena (31) saat bersama boneka arwah miliknya. Queen Athena Queen Athena (31) saat bersama boneka arwah miliknya.

Tak hanya di masa Mesolitikum dan era Hindu-Budha saja, kisah-kisah dalam dunia pewayangan juga memperkuat kepercayaan penjelmaan roh pada alam kehidupan duniawi.

"Misalnya, bagaimana kisah pewayangan tokoh Bambang Ekalaya yang menciptakan patung Durna sebagai visualisasi guru yang mahir mengajarkan memanah dan lebih unggul daripada Arjuna yang berguru kepada Durna secara biologis," jelasnya.

Lebih lanjut Tundjung menjelaskan, dalam kebudayaan Tiongkok juga terdapat boneka yang dapat menghadirkan arwah yang diberi nama Ca Lai Gong.

Boneka arwah di tanah Jawa

Tundjung menjelaskan, tidak ada periode waktu khusus yang menjadi momentum kepopuleran boneka arwah. Hanya saja, kata dia, penggunaan kekuatan spiritual dalam konteks historis perilaku sering kali muncul saat masa-masa kritis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com