Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Luhut Mengenai Harga PCR yang Mahal Bisa Turun Murah Rp 275.000

Kompas.com - 13/11/2021, 08:02 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

"Saya sama sekali tidak ada (keuntungan). Bisa diaudit," ujarnya.

Luhut mempersilakan bagi pihak yang ingin mengaudit perusahaannya dengan keterlibatan dirinya yang diduga mengambil keuntungan dari bisnis PCR.

Mengenai keikutsertaannya dalam perusahaan PT.GSI, Luhut menjelaskan bahwa dirinya membantu terkait pengadaan genom sequencing, alat PCR dan lain sebagainya. Kemudian Luhut mengarahkan agar uang bantuan diambil dari uang perusahaannya sendiri.

Baca juga: Luhut Sebut Covid-19 di RI Terkendali, Benarkah? Ini Kata Epidemiolog

"Itu awalnya kan Seto, deputi saya mengatakan kepada saya, 'Pak, bagaimana kalau kita bantu saja pengadaan genom sequencing, alat-alat dan sebagainya?' Ya udah to, minta aja sama CEO perusahaan saya, karena saya tidak aktif lagi disistu," ujarnya.

"Iya itu duit saya. Saya itu nyumbang, ded. Tapi kan enggak enak dibuat tangagn kiri ditahu tangan kanan tuh enggak enak," ujar Luhut.

Luhut tidak begitu menjelaskan berapa banyak uang yang dia sumbangkan untuk pengadaan alat-alat PCR tersebut.

Namun dia sangat menyayangkan apa yang diperbuatnya selama ini justru 'diduga' mencari keuntungan.

"Saya sudah ngerjain, sudah nyumbang, di-bully lagi, jadi lengkap lah penderitaan itu," kata dia.

Pembicaraan mereka terus berlanjut hingga kekhawatiran kenaikan kasus baru Covid-19 hingga menyebabkan adanya gelombang ketiga atau keempat Covid-19 di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com