Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kompas.com - 02/05/2024, 08:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam sebuah kasus yang sangat jarang terjadi, kebutaan mendadak pada salah satu mata seorang wanita menjadi gejala awal dari kanker paru-paru yang tidak terdiagnosis dan telah menyebar ke seluruh tubuhnya.

Penemuan kasus tersebut diungkapkan di dalam jurnal Radiology Case Reports yang diterbitkan pada 17 April 2024.

Dokter yang menangani kasus tersebut mengatakan, wanita itu pertama kali mencari pertolongan medis setelah kehilangan penglihatan pada mata kanannya.

Wanita itu juga merasakan seperti ada kilatan cahaya pada mata kirinya selama sekitar 20 hari, sebelum akhirnya ia kehilangan penglihatannya.

Lantas, bagaimana awal mula wanita tersebut didiagnosis kanker paru-paru setelah kehilangan penglihatan di salah satu matanya?

Baca juga: Studi Baru: Mencium Aroma Buah Matang Disebut Bisa Menghambat Sel Kanker

Mata tampak normal

Dilansir dari Live Science, saat didiagnosis kanker paru-paru, wanita yang tak disebutkan namanya itu berusia 32 tahun dan dalam keadaan sehat.

Ia bahkan tidak menunjukkan gejala lain dan tidak memiliki riwayat merokok.

Saat pemeriksaan mata awal di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa matanya sehat.

Ia tidak merasakan sakit sama sekali, dengan struktur utama mata tampak utuh, lensa mata tampak jernih, serta pupil dan iris atau bagian mata yang berwarna, tidak menunjukkan kelainan yang nyata.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter melihat ada massa besar berwarna keputihan-kekuningan yang tumbuh di bagian belakang mata kanannya.

Baca juga: Pasien Kanker Prostat Diprediksi Akan Naik Dua Kali Lipat dalam 20 Tahun, Ini Alasannya

Cairan juga menumpuk di bawah retina, bagian mata yang sensitif terhadap cahaya, sehingga menyebabkan retina terlepas.

Selain itu, terdapat lesi serupa yang lebih kecil pada mata kirinya, tetapi retina mata tersebut masih utuh.

Untuk menentukan apa yang menyebabkan massa ini muncul, dokter memeriksa darah wanita tersebut.

Selanjutnya, dokter menemukan bahwa wanita tersebut tidak memiliki tanda-tanda infeksi virus aktif atau kelainan darah. Sebab, jumlah sel darah merah dan sel kekebalan tubuhnya normal.

Wanita tersebut juga tidak memiliki infeksi human immunodeficiency virus (HIV) atau penyakit autoimun, di mana keduanya merupakan virus yang dapat membuat orang lebih rentan terhadap kehilangan dan perubahan penglihatan.

Baca juga: Apakah Penderita Kanker Bisa Sembuh Sempurna?

Pemeriksaan menyeluruh ungkap penyebabnya

Pada akhirnya, dokter memutuskan untuk melakukan rontgen dada dan pemindaian seluruh tubuh untuk mengungkapkan penyebab dari kebutaan yang dialami wanita tersebut.

Merujuk jurnal itu, hasil pemeriksaan menunjukan adanya massa jaringan kanker yang tumbuh di bagian bawah paru-paru kanan wanita tersebut.

Tumor itu telah menyebar ke beberapa organ lain, termasuk bagian mata yang disebut koroid.

Kanker yang berkembang di satu bagian tubuh kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya disebut kanker metastasis.

Dokter menyebutkan, sebagian besar waktu ketika kanker menyebar ke mata, tumor yang bermigrasi akan masuk ke dalam koroid.

Namun, hal ini jarang terjadi pada kanker paru-paru, yang hanya bermigrasi ke mata pada sekitar 0,1 hingga 7 persen kasus. Bahkan, lebih jarang lagi pasien mengalami gangguan penglihatan sebagai tanda awal kanker paru.

Baca juga: Kisah Pasien Kanker yang Tak Diperbolehkan Meninggalkan Gaza untuk Berobat, Berkali-kali Gagal Menembus Rafah

Jadi kasus langka di dunia medis

Sejauh ini, dokter mengungkapkan bahwa hanya ada sekitar 60 kasus seperti itu yang dijelaskan dalam literatur medis.

Kasus wanita tersebut bahkan lebih tidak biasa karena dia tidak merokok yang kerap dikaitkan dengan sebagian besar kasus kanker paru-paru.

Para dokter yang menangani wanita tersebut percaya, kasusnya bisa menjadi contoh pertama dari seorang wanita bukan perokok pada usianya yang mengalami gangguan penglihatan sebagai gejala pertama kanker paru-paru.

"Wanita tersebut kemungkinan memiliki subset kanker paru-paru yang berbeda dan dapat menyebar tanpa menimbulkan gejala metastasis," tulis para dokter dalam laporan kasusnya.

Setelah kankernya terdeteksi, wanita tersebut dirujuk ke ahli onkologi untuk mendapatkan perawatan.

Meski demikian, dalam laporan kasusnya tidak disebutkan bagaimana kondisinya saat ini.

"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa jenis kanker paru-paru yang tampaknya spesifik ini segera didiagnosis dan diobati pada orang lain," tulis para dokter dalam laporan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com