Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Sam Ratulangi Ditutup mulai Hari Ini akibat Erupsi Gunung Ruang

Kompas.com - 18/04/2024, 17:45 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Angkasa Pura (AP) I resmi menutup operasional Bandara Sam Ratulangi di Manado mulai Kamis (18/4/2024) akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara.

Diketahui, Gunung Ruang mengalami erupsi sejak Selasa (16/4/2024) pukul 21.45 Wita.

General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Maya Damayanti mengungkapkan, pihaknya menutup sementara Bandara Sam Ratulangi pada Kamis (18/04/22024) pukul 08.00 Wita sampai 23.59 Wita.

“Kami harus melakukan pemberhentian sementara karena alasan keselamatan penerbangan tentunya,” ujar Maya.

Penghentian sementara operasional Bandara Sam Ratulangi diumumkan melalui Notice to Airmen (NOTAM) A1003/24 NOTAMR A1000/24 dan disampaikan kepada penumpang melalui pengeras suara bagian informasi bandara.

Pihaknya belum dapat memastikan operasional Bandara Sam Ratulangi akan dibuka kembali pada Jumat (19/4/2024). Ini karena Angkasa Pura I masih menunggu situasi wilayah memungkinkan dilakukan penerbangan.

Baca juga: Erupsi Gunung Ruang Berpotensi Ganggu Penerbangan di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara


Penerbangan dibatalkan

Maya menyebut abu dari erupsi Gunung Ruang mengakibatkan Bandara Sam Ratulangi ditutup dan memengaruhi banyak penerbangan.

Ada total 33 penerbangan yang terdampak kondisi tersebut. Rinciannya, 18 penerbangan kedatangan dan 15 penerbangan keberangkatan dari dan ke bandara.

"Ini sudah termasuk pesawat kargo, charter flight, serta pesawat regular atau schedule flight," tambahnya.

Atas kondisi ini, dia menyebut pihak maskapai memberikan opsi untuk pengembalian dana ataupun reschedule karena penerbangan seluruh pesawat dibatalkan.

Terkait penerbangan besok pada Jumat (18/4/2024), penumpang diminta menunggu informasi dari pihak bandara maupun maskapai penerbangan.

"Kami berharap seluruh penumpang untuk memaklumi hal ini untuk keselamatan bersama," imbuhnya.

Sebelum memutuskan menutup Bandara Sam Ratulangi secara penuh, Angkasa Pura I menutup sementara bandara pada Kamis (18/4/2024) selama 3 jam mulai pukul 07.00-10.00 Wita.

Akibatnya, sejumlah penerbangan dari Manado menuju Jakarta, Makassar, dan Sorong, mengalami penundaan. Hal yang sama dialami penerbangan kedatangan dari China dan Ternate.

"Kami memohon maaf atas penundaan keberangkatan para penumpang, ini merupakan faktor alam yang tidak bisa dihindari," katanya.

Baca juga: Muncul Kilatan Petir di Puncak Gunung Ruang Saat Meletus, Ini Kata PVMBG

Penyebab Bandara Sam Ratulangi ditutup

Erupsi yang disertai kilatan petir vulkanik terjadi di Gunung Ruang Erupsi yang disertai kilatan petir vulkanik terjadi di Gunung Ruang
Maya menjelaskan, Bandara Sam Ratulangi ditutup akibat terkena sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang erupsi.

Menurutnya, keberadaan abu Gunung Ruang sudah terdeteksi berkat paper test yang dilakukan oleh pihak Angkasa Pura I mulai pukul 07.00 Wita.

"Dari hasil koordinasi dengan beberapa stakeholder yang terdiri dari Otband, BMKG, Airnav dan maskapai penerbangan, seluruh penerbangan hari ini Kamis (18/4/2024) ditutup untuk sementara waktu," tegasnya.

Menurut analisis dari Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG, abu vulkanik berdampak ke ruang udara penerbangan karena dapat merusak badan pesawat dan fungsi baling-baling pada pesawat turboprop atau mesin jet dalam pesawat turbofan.

Maya menambahkan, pihaknya akan terus melakukan monitoring dan pengawasan terhadap perkembangan situasi Gunung Ruang yang berdampak pada operasional Bandara Sam Ratulangi Manado.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com