Serangan Iran pada Sabtu malam itu menandai pertama kalinya Iran melancarkan serangan militer langsung ke Israel, meskipun telah terjadi permusuhan selama puluhan tahun sejak Revolusi Islam 1979.
Iran mengatakan, serangan tersebut merupakan serangan balasan atas aksi penyerangan terhadap konsulat Iran di Damaskus pada Senin, 1 April 2024.
Pada saat itu, pesawat tempur Israel menyasar gedung Konsulat Iran yang berada di Distrik Mezzeh barat, Damaskus, dari arah Dataran Tinggi Golan.
Misil Israel kemudian menghancurkan gedung dan menewaskan seorang jenderal penting di Garda Revolusi Iran (IRGC) Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan beberapa perwira lainnya.
Kini, Iran menganggap permasalahannya dengan Israel telah selesai.
Iran menegaskan akan menyerang dengan kekuatan lebih besar bila Israel ataupun AS mencoba membalas serangan tersebut.
Meski demikian, seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa 99 persen dari pesawat tak berawak dan rudal yang diluncurkan oleh Iran berhasil dicegat, dikutip dari AP News.
Israel dan Iran telah bersitegang selama enam bulan perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza.
Perang meletus setelah Hamas dan Jihad Islam, dua kelompok yang didukung oleh Iran, melakukan serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang di Israel dan menculik 250 orang lainnya.
Sementara itu, serangan Israel di Gaza telah menyebabkan kehancuran yang meluas dan menewaskan lebih dari 33.700 orang, menurut pejabat kesehatan setempat.
Baca juga: DPR AS Didesak Beri Bantuan 14 Miliar Dollar ke Israel, Untuk Apa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.