Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Disebut Batal Balas Iran Setelah Netanyahu Ditelepon Biden

Kompas.com - 15/04/2024, 14:31 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Israel membatalkan serangan balik kepada Iran setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditelepon oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Minggu (14/4/2024).

Sebelumnya, lembaga penyiaran publik Israel mengatakan bahwa kabinet dan dewan menteri telah berkumpul di Markas Besar Kementerian Pertahanan, Tel Aviv, Israel.

Dalam rapat tersebut, sebagian besar kabinet dan dewan menteri Israel mendukung tanggapan serangan balik secara langsung ke wilayah Iran.

Selain itu, dewan keamanan juga memberikan wewenang kepada Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan anggota kabinet perang Benny Gantz untuk menentukan sikap Israel dalam menanggapi serangan Iran.

Namun, percakapan telepon antara Biden dan Netanyahu mengubah keputusan yang telah dibuat oleh kabinet dan menteri.

Baca juga: 4 Potensi Dampak Serangan Iran ke Israel bagi Perekonomian Indonesia


Isi percakapan Biden dan Netanyahu

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, menuturkan bahwa dalam percakapan tersebut, Biden memperingatkan Netanyahu untuk berpikir dengan hati-hati tentang risiko eskalasi dengan Iran, dikutip dari Anadolu.

Di sisi lain, Israel menjelaskan bahwa negara tersebut tidak menginginkan eskalasi yang signifikan dengan Iran.

Pejabat itu mengatakan, Biden menyampaikan peringatan tersebut dengan sangat jelas kepada Netanyahu selama telepon berlangsung.

“Tujuan kami adalah meredakan ketegangan regional. Kami tidak menginginkan konflik regional yang lebih luas,” ungkap Kirby.

Selain itu, Biden juga mengatakan kepada Netanyahu bahwa Israel yang berhasil mencegah serangan Iran merupakan sebuah “kemenangan besar,” dilansir dari CNN.

AS juga menilai bahwa tidak ada kerusakan signifikan dari pihak Israel dan mengatakan bahwa kemampuan militer AS lebih unggul.

Terkait dengan sikap AS yang diisukan akan berpartisipasi dalam serangan balasan Israel, pejabat tersebut tidak menyebutkan secara pasti.

Ia hanya mengatakan bahwa AS tidak bisa membayangkan negaranya terlibat dalam perang Israel-Iran.

“Kami tidak mengharapkan konflik regional yang lebih luas dan semua yang kami lakukan sejak tanggal 7 dirancang untuk mencegah hal tersebut terjadi,” kata Kirby.

Baca juga: Israel Akan Membalas Serangan Iran pada Waktu yang Tepat

Biden gelar rapat terbatas usai Iran serang Israel

Pada Minggu (14/4/2024), Biden bertemu dengan sesama pemimpin G7 untuk membahas tanggapan diplomatik terpadu dengan penekanan pada tindakan non-militer yang akan membatasi prospek perang yang lebih luas.

Sebagai informasi, G7 merupakan kelompok negara-negara besar dan kaya yang dibentuk pada 1975 yang beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, dan Jepang, dikutip dari Kompas.com, Jumat (11/6/2021).

Dalam pernyataan bersama yang dirilis setelah pertemuan virtual, para anggota G7 mengutuk kerasnya serangan langsung Iran.

Anggota G7 juga menyebut bahwa serangan masif Iran kepada Israel belum pernah terjadi sebelumnya.

Tak hanya itu, anggota G7 juga menyatakan dukungan penuh kepada Israel dan rakyatnya serta menegaskan kembali komitmen mereka terhadap keamanan wilayah.

Seorang pejabat senior pemerintah menggambarkan pertemuan para pemimpin G7 sebagai hal yang konstruktif dan menekankan dukungan berkelanjutan untuk Israel.

Meskipun demikian, anggota G7 tidak akan menjadi bagian dari respons apa pun yang akan dilakukan oleh Israel kepada Iran.

Baca juga: Israel Sesumbar 99 Persen Rudal dan Drone Iran Dapat Ditangkis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa akibat Efek Samping Pengobatan Kanker

Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa akibat Efek Samping Pengobatan Kanker

Tren
Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Tren
Ban 'Botak' Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Ban "Botak" Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

Tren
Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Tren
Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Tren
Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Tren
Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com