Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Iran ke Israel Disebut Hanya Ingin Tepati Janji Pembalasan, Jauh dari Potensi Perang Dunia Ketiga

Kompas.com - 15/04/2024, 06:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Kata-kata berisi janji untuk melakukan pembalasan selalu diulang-ulang, bahkan oleh Presiden Ebrahim Raisi.

"Tapi faktanya tidak ada serangan dari Iran sama sekali. Sejak sebelum Sulaimani dibunuh di Baghdad, katanya ada pembalasan yang besar, tapi tidak ada pembalasan besar yang terlihat setelah kasus Sulaimani atau Zahedi di Damascus itu," kata Ibnu.

Baca juga: Perbandingan Kekuatan Militer Iran vs Israel, Siapa Lebih Unggul?

Sebagai informasi, Jenderal Qasem Soleimani dan sembilan orang lainnya meninggal dunia di dekat Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020.

Komandan pasukan elite Quds di Garda Revolusi Iran tersebut meninggal dalam serangan udara terencana oleh Amerika Serikat (AS) atas perintah Presiden Donald Trump.

"Jadi seolah-olah Iran itu lemah karena diserang tapi tidak ada pembalasan yang jelas," sambungnya.

Jika menilik tindakan selama ini, Iran tampaknya memang tidak ingin terpancing maupun cepat mengambil keputusan untuk melakukan konfrontasi dengan Israel.

"Dia menggunakan proksinya, dia mendukung Hamas, Jihad Islam, yang semua itu sangat mengancam Israel," terangnya.

Baca juga: Jika Israel Serang Balik Iran, Biden Pastikan AS Tak Akan Ikut Campur

Tekanan besar memicu serangan terhadap Israel

Ibnu mengungkapkan, ada tekanan dari berbagai pihak yang kian mendesak kemungkinan memicu Iran untuk menyerang Israel secara langsung.

Pertama, adanya tekanan dari dalam negeri berupa demonstrasi yang semakin meluas hampir di seluruh kota untuk mengambil langkah nyata membalas serangan Israel.

Di kalangan pendukung militer di Lebanon, Irak, Yaman, dan jaringan syiah lain juga sangat berharap pusat atau Teheran (Iran) akan betul-betul melakukan pembalasan seperti yang dijanjikan.

Faktor terakhir, pandangan publik dunia secara umum bahwa Iran akan terlihat sangat lemah jika "membiarkan" serangan-serangan yang menargetkan wilayahnya.

Baca juga: Angkatan Udara Yordania Tembak Jatuh Drone Iran Sebelum ke Israel

"Seperti serangan di Damaskus, itu dianggap sudah serangan ke wilayah kedaulatan Iran. Meski hanya wilayah konsulat, berarti kan teritorial Iran dan ini dianggap serangan yang serius langsung ke wilayah Iran, simbol dari pemerintahan," jelas Ibnu.

Atas serangan di Damascus, Ibnu mengatakan, Iran selalu menarasikan Israel telah menyerang kedutaan, tempat kedudukan resmi perwakilan negaranya.

Sementara Israel, berusaha membangun narasi bahwa yang diserang bukanlah perwakilan politik, tetapi konsulat yang dijadikan pusat pembahasan untuk menyerang Israel.

"Jadi seperti pusat komando para penasihat militer dalam penyerangan terhadap Israel," ujar Ibnu.

"Mungkin tekanannya sudah terlalu besar ya, jadi faktor Iran akhirnya menyerang langsung ke Israel," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com