Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal, Link, dan Agenda Sidang Isbat 1 Syawal 1445 Hijriah

Kompas.com - 08/04/2024, 17:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 Hijriah pada Selasa (9/4/2024) di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin mengatakan, Kemenag juga melakukan rukyatul hilal (pemantauan hilal) di 120 lokasi di seluruh Indonesia.

Sidang Isbat akan dihadiri oleh Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama dan digelar secara tertutup.

"Jadi kapan hari raya Idul Fitri, kita masih menunggu keputusan sidang isbat. Hasilnya akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers,” ungkap Kamaruddin, dikutip dari Kompas.com, Senin (8/4/2024).

Baca juga: Bolehkah Perempuan Haid Ikut ke Tempat Shalat Idul Fitri?


Link live streaming sidang isbat 1 Syawal 1445 H

Sidang isbat 1 Syawal 1445 H ini dapat disaksikan secara langsung melalui tayangan dalam link berikut:

Siaran live streaming akan dimulai pada Selasa pukul 17.00 WIB di akun Youtube Bimas Islam TV.

Baca juga: Ide Kalimat yang Bisa Dituliskan dalam Kartu Ucapan Idul Fitri 1445 H

Agenda sidang isbat

Dikutip dari laman resmi Kemenag, sidang isbat akan diawali dengan pemaparan posisi hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H/9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB.

Ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71'-7° 37.84' dengan sudut elongasi 8° 23.68'-10° 12.94' saat matahari terbenam.

Kamaruddin menjelaskan, berdasarkan hasil kriteria MABIMS, posisi hilal tersebut sudah memenuhi kriteria visibilitas hilal dengan tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.

Selanjutnya, acara akan berlanjut pada hasil pemantauan hilal di berbagai provinsi.

“Untuk sidang isbat awal Syawal ini, Kemenag akan menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia. Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat atau tidak," ungkap Kamaruddin.

Dari seminar dan hasil pemantauan hilal, Kemenag nantinya akan mengumumkan hasil sidang isbat melalui konferensi pers.

Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan 10 April, Lebaran 2024 Diprediksi Bersamaan

Idul Fitri berpotensi sama

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki mengatakan bahwa pemerintah memprediksi Hari Raya Idul Fitri akan berpotensi sama.

Saiful menuturkan bahwa 1 Syawal 1445 H diperkirakan akan jatuh pada Rabu (10/4/2024).

"Seperti disampaikan Bapak Menko dengan kondisi seperti itu, insya Allah Hari Raya Idul Fitri akan dirayakan secara bersama-sama bagi seluruh umat muslim di Indonesia," kata Syaiful, dilansir dari Kompas.com, Senin (25/3/2024).

Lebih lanjut, Saiful menjelaskan bahwa posisi hilal pada 9 April telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Sama seperti Saiful, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa, Thomas Djamaluddin juga memprediksi Idul Fitri 1445 Hijriah akan jatuh pada Rabu (10/4/2024).

Baca juga: 8 Tips Aman Tinggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran

Menurut data yang diperoleh dari aplikasi Accurate Hijri Calendar oleh Dr. Abdurro’uf, pada Selasa (9/4/2024) saat Maghrib, tinggi bulan di seluruh wilayah Indonesia sudah lebih dari tiga derajat.

“Artinya, pada 9 April nanti sudah memenuhi kriteria awal Syawal berdasarkan kriteria MABIMS,” kata Thomas, dikutip dari Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Thomas juga mengatakan bahwa posisi bulan pada 9 April sudah berada di atas ufuk, yang artinya sudah sesuai dengan kriteria lainnya.

Dari kriteria tersebut, Thomas memprakirakan bahwa Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah secara hisab akan jatuh pada Rabu (10/4/2024).

Meskipun demikian, prakiraan tersebut akan dikonfirmasi kembali sesuai dengan hasil Sidang Isbat pada 9 April mendatang.

Saiful menuturkan bahwa Sidang Isbat akan tetap digelar dengan mempertiimbangkan posisi ketinggian hilal.

(Sumber: Kompas.com/Fika Nurul Ulya, Rahel Narda Chaterine | Editor: Icha Rastika, Dani Prabowo, Inten Esti Pratiwi)

Baca juga: Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com