Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Kompas.com - 19/03/2024, 08:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan sebagian wilayah Bumi akan mengalami gerhana Matahari total pada Senin (8/4/2024), beberapa hari jelang Idul FItri 1445 H.

Dilansir dari laman resmi NASA, gerhana Matahari total akan dimulai di Samudra Pasifik Selatan dan apabila cuaca memungkinkan, gerhana akan melintasi beberapa wilayah di benua Amerika.

Gerhana Matahari total pertama kali akan melintas di Pantai Pasifik Meksiko, Amerika Selatan, sekitar pukul 11.07 waktu setempat.

Lantas, apakah Indonesia termasuk daerah yang akan dilalui gerhana Matahari total?

Baca juga: Komet Setan Sebesar Gunung Everest Akan Muncul Saat Gerhana Matahari April 2024


Penjelasan peneliti

Astronom amatir Indonesia, Muh. Ma'rufin Sudibyo mengatakan bahwa gerhana Matahari tidak bisa dilihat di Indonesia, baik ditinjau dari zona penumbra maupun umbra.

Ma’rufin berpendapat, pada zona penumbra, yakni daerah yang melihat gerhana total, hanya mencakup Benua Amerika bagian tengah dan utara saja.

Selain wilayah Benua Amerika, ada pula sebagian kecil Benua Eropa seperti Inggris Raya yang akan mengalami gerhana Matahari total.

Sementara itu, zona umbra, yaitu daerah yang melihat sebagian gerhana Matahari, hanya mencakup wilayah dengan lebar maksimum 200 kilometer.

“Gerhana juga takkan terlihat di Indonesia karena terjadi saat tengah malam,” ungkap Ma’rufin saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Adapun perkiraan gerhana Matahari total akan terjadi pada 17.45-18.49 Coordinated Universal Time (UTC) atau pada pukul 00.45-01.49 WIB.

Ma’rufin mengatakan bahwa konfigurasi khas gerhana Matahari memang hanya akan mencakup sebagian kecil dari wajah Bumi yang pada saat itu sedang mengalami siang hari.

“Hanya sebagian kecil wilayah Bumi yang merasakan gerhana karena kecilnya diameter fisik Bulan,” katanya.

Baca juga: 5 Mitos Kuno tentang Gerhana Matahari di Beberapa Budaya Dunia, Disebut sebagai Kemarahan Dewa

Dampak gerhana Matahari total bagi Indonesia

Lebih lanjut, Ma’rufin menjelaskan, Indonesia juga tidak mengalami dampak langsung akibat gerhana.

Meskipun demikian, Indonesia bisa saja mengalami dampak tidak langsung dari adanya gerhana Matahari.

“Dampak tak langsung umumnya terkait dengan pasang surut air laut,” jelas Ma’rufin.

Gerhana terjadi pada saat konjungsi Bulan-Matahari, di mana Bulan seakan bertemu dengan Matahari.

Akibat konjungsi tersebut, resultan gaya tidalnya mencapai maksimum. Nantinya, kondisi ini akan berdampak pada air yang laut akan mengalami pasang maksimum.

Kondisi seperti ini akan lebih berbahaya apabila di daerah tersebut sedang terjadi cuaca ekstrem berupa hujan lebat intensitas tinggi.

Apabila hal ini terjadi, maka aliran air limpasan ke laut akan terganggu sehingga genangan banjir akan berlangsung lebih lama.

Baca juga: Di Masa Depan Fenomena Gerhana Matahari Total Mungkin Punah, Hanya Ada Cincin Api

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com