Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Operasional Jalan Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Kompas.com - 04/04/2024, 15:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) akan membuka tol Solo-Yogyakarta secara fungsional pada masa Lebaran 2024.

Direktur Utama PT JMJ, Rudy Hardiansyah mengungkapkan, jalur tersebut dibuka mulai dari Colomadu, Karanganyar menuju Ngawen, Klaten, Jawa Tengah.

Jalur fungsional tersebut, kata Rudi, memiliki jarak 22 kilometer, lebih panjang 9 kilometer pada periode Lebaran 2023.

Jalur fungsional jalan Tol Solo-Yogyakarta ini memiliki struktur jalan perkerasan kaku atau rigid pavement di kedua jalur sepanjang 13 KM dan satu jalur sepanjang 9 KM sisanya.

“Namun, PT JMJ memastikan jalur fungsional ini aman untuk dilewati oleh masyarakat,” ujar Rudy melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (4/4/2023).

Baca juga: Diskon Tarif Tol Selama Lebaran 2024: Jadwal dan Rutenya

Jadwal operasional tol fungsional Solo-Yogyakarta

Rudy mengatakan, jalur fungsional jalan tol Solo-Yogyakarta dibuka pada 5-11 April 2024 untuk arus mudik.

Pihaknya akan memberlakukan satu arah atau one way dari Colomadu menuju Ngawen saat masa arus mudik.

Kemudian PT JMJ akan memberlakukan one way dari Ngawen ke Colomadu saat arus balik lebaran pada 12-15 April 2024.

“Pada periode tersebut, kami membuka jalur fungsional Jalan Tol Jogja-Solo Colomadu–Ngawen dengan jam operasional mulai pukul 06.00-17.00 WIB," kata Rudy.

Selain itu, kendaraan yang diperbolehkan melewati jalur fungsional ini khusus kendaraan golongan I non bus atau kendaraan kecil dengan kecepatan maksimum 40 Km per jam.

Baca juga: Cara Mencegah Pecah Ban Mobil di Jalan Tol Saat Mudik Lebaran

Tol Solo-Yogyakarta yang dibuka secara fungsional untuk Lebaran 2024.Dok. PT Jasa Marga Tol Solo-Yogyakarta yang dibuka secara fungsional untuk Lebaran 2024.
Akses masuk dan keluar Tol Solo-Yogyakarta

Rudy menyampaikan, akses masuk jalur fungsional tol Solo-Yogyakarta ini bisa melalui  Gerbang Tol (GT) Banyudono dan GT Colomadu pada periode arus mudik Lebaran 2024.

Apabila pemudik datang dari jalan Tol Trans Jawa, maka bisa langsung melanjutkan perjalanan melalui GT Colomadu.

Sedangkan untuk pemudik dari jalan arteri atau non tol yang akan masuk dari Solo dan Boyolali, bisa melalui akses GT Banyudono.

Untuk arus mudik, akses keluar tol fungsional ini ada di GT Karanganom dan akses exit Ngawen.

Sebaliknya saat periode arus balik, pengendara dapat masuk ke jalur fungsional dari akses Ngawen dan GT Karanganom menuju GT Banyundono atau GT Colomadu.

Baca juga: 7 Cara Cek Tarif Tol untuk Persiapan Mudik Lebaran 2024

Fasilitas di tol fungsional Solo-Yogyakarta

PT JMJ juga menyiapkan petugas untuk mengawal operasional tol fungsional Solo-Yogyakarta agar berjalan lancar, yaitu dengan menyediakan Posko Lebaran 2024 di GT Banyudono, Pos Pantau di KM 13+000 dan KM 19+000.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan Posko Kepolisian dan Dishub di setiap lokasi akses keluar-masuk tol.

“Untuk pengguna jalan yang ingin rehat sejenak atau ingin ke toilet, kami juga menyediakan layanan toilet dan SPBU mobile di sepanjang jalur fungsional,” jelasnya.

Jika pemudik mengalami keadaan darurat, pihaknya juga menyediakan fasilitas pendukung, seperti Mobile Customer Service (MCS), ambulans, rescue, serta layanan derek gratis hingga exit tol terdekat.

Selain itu, PT JMJ juga telah menyiapkan rambu-rambu petunjuk dan peringatan seperti batas kecepatan, rambu penunjuk arah dan rambu informasi lainnya.

Baca juga: Daftar Lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Tol Trans Jawa Selama Lebaran 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com