Dia kembali ke dunia tulis pada 1994—1998 saat menjadi redaktur pelaksana di Majalah Gatra. Terakhir, dia menjadi pemimpin umum Majalah Gatra pada 1998—2001.
Baca juga: Mengenang Sopyan Dado, Aktor Sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang Meninggal Hari Ini
Meski menjadi wartawan, Yudhistira tetap aktif menulis karya sastra. Dia bahkan kerap memenangkan sayembara penulisan lewat karya-karyanya.
Novelnya berjudul Mencoba Tidak Menyerah memenangkan sayembara Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada 1980. Sementara novel Arjuna Mencari Cinta (1977) dinyatakan sebagai Bacaan Remaja Terbaik oleh Yayasan Buku Utama.
Novel Arjuna Mencari Cinta dan Arjuna Mencari Cinta Part II (1980) bahkan diterjemahkan dalam bahasa Jepang oleh Noriaki Oshikawa pada 1995 dan 1996.
Selain itu, naskah sandiwara Wot atawa Jembatan (1977) juga memenangkan sayembara mengarang dan kumpulan sajaknya yang berjudul Sajak Sikat Gigi (1983) termasuk kumpulan sajak terbaik DKJ.
Yudhistira juga menulis naskah serial Kerikil Putih (1993, BKKBN/TPI), Ngidam (1993, BKKBN/TPI), Joni Garang (1994), dan Arjuna Mencari Cinta (1977).
Di media massa, dia juga kerap menuliskan cerita pendek pada majalah Midi, Gadis, Aktuil, Top, atau surat kabar Kompas dan Sinar Harapan.
Yudhistira juga pernah mendapatkan penghargaan sebagai sutradara terbaik II dan penata artistik terbaik pada 1977.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.