Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meninggal Dunia, Berikut Profil Sastrawan "Arjuna Pencari Cinta" Yudhistira Massardi

Kabar duka tersebut disampaikan salah satu anaknya, Kafka Massardi melalui akun Instagram pribadinya.

"Innalillahi wa innailaihi roijun. Telah wafat ayah kami Yudhistira Mulyana bin Massardi Selasa 2 April 2024," tulis Kafka.

Yudhistira Massardi dikenal sebagai sastrawan senior Indonesia yang menciptakan novel Arjuna Mencari Cinta.

Berikut profil Yudhistira Massardi...

Profil Yudhistira Massardi

Yudhistira Ardi Nugraha Moelyana Massardi atau lebih dikenal sebagai Yudhistira ANM Massardi lahir pada 28 Februari 1954 di Subang, Jawa Barat.

Dia merupakan seorang pengarang yang menuliskan berbagai jenis karya sastra seperti novel, cerpen, puisi, dan naskah sinetron.

Dikutip dari laman Ensiklopedia Kemendukbud, Yudhistira lahir dari ayah bernama Massardi asal Cirebon, Jawa Barat dan ibu Mukinah dari Maos Cilacap, Jawa Tengah. Dia merupakan anak dari dua belas bersaudara, termasuk kembarannya Noorca.

Semasa kecil, dia menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di Subang. Kemudian, melanjutkan SMP dan SMP di Taman Siswa, Yogyakarta.

Bakat menulisnya sudah tampak saat dia duduk di bangku SD. Ketika SMP, tulisannya berjudul "Aku Cinta Padamu" dimuat dalam koran Warta Minggu.

Dia sering menggunakan nama samaran Yan untuk memudahkan menulis.

Yudhistira terakhir menjalani pendidikan di Akademi Sinematografi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1976, tapi tidak selesai. Meski begitu, dia kemudian beralih karier menjadi wartawan.

Yudhistira menjadi wakil pemimpin redaksi majalah Lelaki (1976—1978). Dia juga sempat bekerja sebagai wartawan Tempo (1979—1981).

Selanjutnya, dia menjadi redaktur pelaksana sekaligus pendiri majalah berita Jakarta-Jakarta (1985—1987). Yudhis lalu pindah menjadi redaktur pelaksana majalah Humor (1988—1992).

Pada 1993-1994, Yudhistira beralih ke dunia televisi. Dia menjadi script supervisor atau produser eksekutif PT Indosiar Visual Mandiri dan terlibat beberapa proyek.

Dia kembali ke dunia tulis pada 1994—1998 saat menjadi redaktur pelaksana di Majalah Gatra. Terakhir, dia menjadi pemimpin umum Majalah Gatra pada 1998—2001.

Karya dan prestasi Yudhistira Massardi

Meski menjadi wartawan, Yudhistira tetap aktif menulis karya sastra. Dia bahkan kerap memenangkan sayembara penulisan lewat karya-karyanya.

Novelnya berjudul Mencoba Tidak Menyerah memenangkan sayembara Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada 1980. Sementara novel Arjuna Mencari Cinta (1977) dinyatakan sebagai Bacaan Remaja Terbaik oleh Yayasan Buku Utama.

Novel Arjuna Mencari Cinta dan Arjuna Mencari Cinta Part II (1980) bahkan diterjemahkan dalam bahasa Jepang oleh Noriaki Oshikawa pada 1995 dan 1996.

Selain itu, naskah sandiwara Wot atawa Jembatan (1977) juga memenangkan sayembara mengarang dan kumpulan sajaknya yang berjudul Sajak Sikat Gigi (1983) termasuk kumpulan sajak terbaik DKJ.

Yudhistira juga menulis naskah serial Kerikil Putih (1993, BKKBN/TPI), Ngidam (1993, BKKBN/TPI), Joni Garang (1994), dan Arjuna Mencari Cinta (1977).

Di media massa, dia juga kerap menuliskan cerita pendek pada majalah Midi, Gadis, Aktuil, Top, atau surat kabar Kompas dan Sinar Harapan.

Yudhistira juga pernah mendapatkan penghargaan sebagai sutradara terbaik II dan penata artistik terbaik pada 1977.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/03/100000465/meninggal-dunia-berikut-profil-sastrawan-arjuna-pencari-cinta-yudhistira

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke