Hasan menduga, ledakan gudang amunisi TNI terjadi karena adanya gesekan amunisi kedaluwarsa.
“Kami menganalisa bahwa ini karena amunisi yang sudah kedaluwarsa,” kata dia, dilansir dari Kompas.com, Minggu.
Dia memastikan, sistem penggudangan tersebut tidak memiliki sistem kelistrikan sehingga tidak mungkin ledakan berasal dari luar.
Hasan juga menyampaikan bahwa pihaknya telah membuat surat pengembalian atau disposal terkait amunisi kedaluwarsa itu sejak awal tahun kemarin.
“Penghapusan sebenarnya dari awal tahun kemarin tapi karena ini masih berproses,” kata Hasan.
“Kita kumpulkan dulu kita rapikan satu per satu sehingga ini kemungkinan adalah karena seperti bahan peledak, bahan kimia, yang kemungkinan sangat labil,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.