Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Bangun Jalur Alternatif Selat Malaka, Ancam Jalur Perdagangan Tiga Negara

Kompas.com - 31/03/2024, 09:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Thailand sedang mengerjakan megaproyek land bridge atau jembatan darat yang menghubungan dua pelabuhan di selatan wilayahnya.

Megaproyek kanal ini disebut akan mematikan jalur perdagangan laut tiga negara, meliputi Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

Sebab, jembatan tersebut diklaim menjadi alternatif Selat Malaka, salah satu jalur laut tersibuk di dunia yang menghubungkan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Bahkan, jembatan darat sepanjang 90 kilometer ini secara signifikan dinilai membantu mengurangi waktu pengiriman dan biaya saat melintasi Selat Malaka.

Sejak menjabat pada Agustus 2023, Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin berfokus merevitalisasi perekonomian setelah satu dekade mengalami pertumbuhan lesu imbas kesalahan manajemen militer dan diperburuk pandemi Covid-19.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah memprioritaskan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas, dengan Srettha yang berkeliling dunia mencari investasi asing.

Baca juga: Kapal Harus Bayar Miliaran Rupiah Sekali Lewat, Apa Keistimewaan Terusan Panama?


Jembatan darat alternatif Selat Malaka

Dilansir dari CNA, Srettha pun menjadi pendukung utama gagasan lama untuk membangun jembatan darat yang melintasi Tanah Genting Kra.

Tanah Genting Kra atau Isthmus of Kra adalah jembatan darat sempit yang menghubungkan Semenanjung Melayu dengan daratan Asia.

Di sebelah barat tanah genting ini adalah Laut Andaman yang menjadi bagian dari Samudera Hindia, serta Teluk Thailand yang terletak di Samudera Pasifik pada sisi timur.

Rencana tersebut diiringi pembangunan pelabuhan laut dalam di Provinsi Chumphon di sisi Teluk Thailand, serta pelabuhan di Provinsi Ranong pada sisi Laut Andaman.

Kedua pelabuhan itu direncanakan akan dihubungkan oleh jalan raya, jalur kereta api, serta jaringan pipa sepanjang 90 kilometer.

Baca juga: Jembatan Baltimore Runtuh Usai Ditabrak Kapal Kargo, 20 Korban Diduga Tenggelam

Kapal-kapal yang membawa barang buatan Asia Timur Laut, seperti Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, dan China, akan menurunkan muatannya di Chumphon.

Selanjutnya, barang-barang akan dibawa ke sisi lain menuju Pelabuhan Ranong dengan truk dan kereta api.

Serupa, kapal-kapal yang memuat barang-barang dari kawasan Asia Barat dan Eropa akan melakukan hal yang sama di Ranong untuk dikirimkan ke Chumphon.

Jembatan darat Kra pertama kali diusulkan oleh Perdana Menteri Thaksin Shinawatra pada 2005. Namun, dibatalkan setahun kemudian ketika dia digulingkan dalam kudeta militer.

Halaman:

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com