KOMPAS.com - Daging merah seperti daging sapi, kambing, atau domba memiliki sejumlah kandungan yang baik bagi kesehatan tubuh.
Dinukil dari MedicalNewsToday, kandungan daging merah yang berguna untuk tubuh di antaranya protein, lemak, zat besi, kalium, zinc, dan vitamin B12.
Sayangnya, sumber protein ini tinggi kalori dan lemak, sehingga tidak dianjurkan dikonsumsi berlebihan bagi sebagian orang.
Lantas, siapa saja yang tidak boleh makan daging merah secara berlebihan? Simak penjelasan berikut.
Baca juga: 5 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Diabetes, Apa Saja?
Baca juga: 9 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Mengonsumsi Cokelat, Siapa Saja?
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut setidaknya delapan kelompok orang yang sebaiknya membatasi atau tidak makan daging merah secara berlebihan:
Dikutip dari EatThis (27/9/2022), penderita penyakit jantung sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi daging merah.
Ahli gizi Roxana Ehsani mengatakan, penderita jantung kemungkinan sudah memiliki plak yang menumpuk di pembuluh darah. Konsumsi daging merah dikhawatirkan semakin memperbanyak penumpukan plak tersebut.
“Penumpukan plak ini, jika (pembuluh darah) semakin menyempit, dapat menyebabkan kejadian fatal atau hampir fatal seperti stroke atau serangan jantung,” kata Ehsani.
Orang-orang yang mempunyai masalah kesehatan berupa kolesterol tinggi sebaiknya membatasi konsumsi daging merah, menurut Ehsani.
Pasalnya, daging merah mengandung lemak jenuh cukup tinggi yang kemudian memicu kenaikan kadar kolesterol dalam tubuh.
Ehsani mengungkapkan, daging merah juga dapat memicu peningkatan tekanan darah, sehingga tidak baik dikonsumsi berlebihan oleh penderita hipertensi.
Sebab, daging merah secara umum memiliki kandungan lemak jenuh cukup tinggi, yang bisa menyebabkan terjadinya lonjakan tekanan darah.
Penderita diabetes, tutur Ehsani, sebaiknya tidak mengonsumsi daging merah berlebihan dan mencari alternatif penggantinya, seperti ayam, ikan, atau telur.
Kandungan lemak jenuh cukup tinggi di dalam daging merah tersebut dapat menyebabkan menurunnya produksi insulin, sehingga tidak mampu memproses gula yang masuk ke tubuh dengan baik.
Baca juga: Kelompok Orang yang Tidak Boleh Minum Susu Sapi, Siapa Saja?
Sebuah studi menunjukkan, konsumsi daging merah, terutama produk olahannya seperti sosis, bakso, kornet dll. berisiko lebih tinggi terkena kanker usus besar.
“Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki riwayat keluarga menderita kanker usus besar, kemungkinan besar harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi daging merah,” ucap Ehsani.
Studi lain juga menemukan bahwa daging merah dan daging olahan dapat menyebabkan kerusakan genetik yang kemungkinan juga memicu terjadinya kanker usus besar.
Meningkatnya risiko terkena kanker usus besar itu diperparah jika daging merah diolah dengan cara dipanggang atau dibakar, karena memiliki kandungan karsinogen penyebab kanker.
Penderita sindrom alfa-gal sebaiknya menghindari konsumsi daging merah, karena dapat memicu alergi daging merah.
“Alfa-gal (galaktosa-α-1,3-galaktosa) adalah molekul gula yang ditemukan pada mamalia, dan tidak ditemukan pada ikan, burung, reptil, atau manusia,” kata ahli diet Jonathan Valdez.
Sehingga, mengonsumsi daging merah dapat menyebabkan gatal-gatal, mual, muntah, mulas, diare, batuk, tekanan darah turun, sakit perut parah, serta bengkak di bibir, mata, atau tenggorokan.
Baca juga: 7 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Minum Air Kelapa, Siapa Saja Mereka?
Penderita penyakit ginjal stadium 3 ke atas dan tidak mencuci darahnya, sebaiknya menghindari makan daging merah.
Hal itu dikarenakan daging merah diketahui memiliki protein hewani yang cukup tinggi dan mempengaruhi kerja ginjal.
Diet tinggi protein ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik bisa membuat kinerja ginjal lebih berat dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Seseorang yang memiliki penyakit asam urat, sebaiknya membatasi atau menghindari konsumsi daging merah, termasuk produk olahannya, dikutip dari VeryWellHealth (20/12/2023).
Sebab, umumnya daging merah tersebut secara alami memiliki kandungan purin yang tinggi, kemudian menumpuk di dalam tubuh manusia.
Kadar purin dalam tubuh yang tinggi itu, pada akhirnya memicu seseorang menderita asam urat.
Baca juga: 9 Kelompok Orang yang Harus Menghindari Konsumsi Cuka Apel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.