Dilansir WebMD (2/12/2022), sebuah penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi daging merah dan olahan berkaitan dengan risiko lebih tinggi terkena diabates tipe 2.
Lemak jenuh yang terkandung di daging dapat menyebabkan kerja pankres untuk memproduksi insulin terlalu banyak, hal itu kemudian menyebabkan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin (hormon pengatur gula darah dengan baik.
Seseorang yang berhenti mengonsumsi daging kemungkinan akan merasa mudah lelah dan lemak.
Sebab seseorang kehilangan protein dan zat besi yang terkandung di daging, padahal kedua kandungan itu memberi energi pada tubuh.
Meski begitu, zat besi dapat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, sedangkan protein bisa didapat dari biji-bijian dan kacang-kacangan.
Baca juga: 4 Manfaat Berhenti Minum Kopi Selama 30 Hari, Apa Saja?
Setop makan daging dapat menyebabkan seseorang lebih mudah untuk buang air besar atau BAB.
Hal itu dikarenakan seiring waktu seseorang akan mengonsumsi pangan nabati seperti buah dan sayuran yang kaya serat lebih banyak.
Serat diketahui mempermudah buang air besar dengan menarik air ke dalam usus besar yang membuat tinja menjadi lebih lunak.
Baca juga: Berhenti Minum Teh Selama Sebulan, Apa Efeknya bagi Tubuh?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.