Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Tornado Tak Mungkin Terjadi di Indonesia?

Kompas.com - 24/02/2024, 07:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Akibatnya, angin tidak akan berembus kencang hingga menimbulkan perputaran udara sangat kencang yang masuk kategori tornado.

Baca juga: Beda Puting Beliung dan Tornado, Kenali Tanda-tanda Kemunculannya

Tornado terbentuk di AS

Sebaliknya, Guswanto mengungkapkan, tornado terbentuk di Amerika Serikat dan sekitarnya karena ada gaya coriolis yang semakin besar di wilayah lintang menengah.

"Semakin gede (gaya coriolis) maka semakin hidup (anginnya)," tegas dia.

"Kalau lintang menengah semakin ada nilainya, gaya coriolis muncul. Kalau (garis) lintang semakin mendekati nol, gaya coriolis semakin rendah," terang Guswanto.

Terkait potensi kemunculan tornado di Indonesia, dia menjelaskan bahwa angin kencang yang terjadi perlu diukur sesuai dengan ciri fenomenanya.

Jika putaran angin kencang yang muncul di Indonesia memiliki kecepatan minimal 70 km per jam maka baru bisa disebut tornado.

Selain itu, tornado terjadi di wilayah yang lebih luas. Sementara puting beliung wilayahnya hanya berkisar 5-10 km. Efek dari tornado pun lebih parah dari pada puting beliung.

Baca juga: Saat Dua Peneliti BRIN Beda Pendapat soal Angin Kencang di Bandung dan Sumedang...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com