Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Katak Makan Ular Disebut Tak Sesuai Rantai Makanan, Ini Penjelasan Pakar

Kompas.com - 13/02/2024, 12:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seekor katak memangsa ular, beredar di media sosial.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun TikTok @btn_tessonilo, Selasa (6/2/2024).

Tampak dalam unggahan, seekor katak berdiam diri sembari menggigit bagian bawah ular hingga tubuh hewan melata ini terjulur dengan mulut terbuka lebar.

Unggahan juga memuat rantai makanan yang terdiri dari rumput, belalang, katak, ular, elang, serta jamur sebagai pengurai.

Rantai makanan tersebut seolah menginformasikan bahwa umumnya katak akan dimakan ular, bukan sebaliknya.

"Ini yg salah pelajaran kita dulu, atau kodok sekarang gahar2 ya?" tulis pengunggah.

Lantas, benarkah katak dapat memangsa ular, sehingga berbeda dari yang ditampilkan dalam rantai makanan?

Baca juga: Beredar Video Rusa Makan Ular, Bisakah Hewan Herbivora Konsumsi Daging?


Katak dapat memangsa ular

Pakar Herpetologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) Yogyakarta, Slamet Raharjo menjelaskan, penampakan katak makan ular di alam liar sangat mungkin terjadi.

"Sangat mungkin. Ada beberapa spesies katak yang ukuran dewasanya cukup besar untuk memangsa ular kecil, burung, bahkan mencit dan tikus," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/4/2024).

Slamet memaparkan, unggahan video TikTok memperlihatkan katak lembu atau bullfrog yang dapat mencapai bobot 1 kilogram lebih ketika dewasa.

Spesies katak ini dikenal sebagai katak pemakan segala yang rakus dan sering berburu jenis hewan invertebrata, seperti cacing, belalang, serta siput, saat berada di alam liar.

Bullfrog juga kerap memangsa hewan bertulang belakang atau vertebrata, termasuk ikan, burung, reptil, amfibi, dan mamalia kecil.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Kenali Perbedaan Katak dan Kodok

"Bullfrog yang kelaparan dapat menjadi kanibal memangsa jenisnya sendiri. Dalam video tersebut, si bullfrog sedang menelan ular air yang tidak berbisa," kata Slamet.

Bukan hanya tidak berbisa, dokter hewan ini mengungkapkan, katak mungkin saja memangsa ular berbisa yang masih kecil.

Ular berbisa yang belum dewasa relatif aman bagi katak karena venom atau racun dalam tubuhnya belum sekuat ular dewasa.

Terlebih, ular memiliki satu perilaku yang menjadi kelemahan, yakni tidak mampu berkutik saat bagian tubuhnya digigit.

Menurut Slamet, reptil berdarah dingin ini hanya akan berusaha kabur dan tidak menyerang atau menggigit balik karena kalah mental.

"Seperti terlihat di video, meskipun posisi kepala ular bebas, dia tidak berusaha menggigit si katak karena secara mental sudah kalah," jelasnya.

Baca juga: Viral, Foto Hewan Hasil Kawin Silang Kucing dan Ular Disebut Serpens Catus, Ini Faktanya!

Posisi katak pada rantai makanan

Rantai makanan yang terdiri dari produsen, konsumen, dan dekomposer.bio.libretexts.org Rantai makanan yang terdiri dari produsen, konsumen, dan dekomposer.

Terpisah, dosen sekaligus dokter hewan di Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana (FKKH Undana) Nusa Tenggara Timur, Aji Winarso menyampaikan, kondisi di alam liar tidak selalu persis seperti gambaran rantai makanan.

Rantai makanan perumput misalnya, digambarkan dengan rumput bersifat autotrof (penghasil makanan sendiri) yang berperan sebagai produsen.

Rumput akan dimakan oleh belalang, belalang kemudian dimakan katak, katak akan dimakan ular, dan ular akan dimakan oleh burung elang.

Di alam liar, menurut Aji, ular berukuran besar normalnya memang akan melahap kodok dengan bobot tubuh lebih ringan.

Namun, sebagai hewan pemakan daging (karnivora), katak atau kodok bisa saja memangsa ular dengan ukuran lebih kecil dari tubuhnya.

Baca juga: Saat Australia Hadapi Ancaman Invasi 200 Juta Kodok Beracun yang Bisa Bunuh Buaya...

"Normalnya ular besar akan makan kodok. Atau mungkin kita terjebak pada ilustrasi bahwa kodok makan nyamuk, belalang, dan serangga lain," jelas Aji, saat dikonfirmasi, Senin.

Padahal, dia melanjutkan, katak juga sebenarnya mampu memakan hewan vertebrata kecil. Hewan ini juga biasa memburu ular tidak berbisa untuk disantap.

"Dalam kasus video tersebut, kodok makan ular yang lebih kecil. Kodok umumnya akan makan ular kecil dan memilih yang tidak beracun atau berbisa," terangnya.

Selain karnivora, menurut Aji, ada pula katak herbivora yang mengonsumsi tumbuh-tumbuhan daripada binatang kecil.

Kendati demikian, spesies ini tergolong sedikit jika dibandingkan dengan jenis katak karnivora.

"Hanya sebagian kecil, misalnya ada katak pohon brasil yang makan buah-buahan (frugivora), jenisnya Xenohyla truncata," ungkap Aji.

Baca juga: Ramai soal Video Kucing Bermain Kodok, Dokter Ungkap Bahayanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com