Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Netralitas Presiden dalam Pilpres Diperlukan?

Kompas.com - 25/01/2024, 11:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Akibatnya, ketika presiden mendukung calon tertentu, terjadi pencampuradukan antara domain privat dan domain publik.

"Ini ditandai dengan bergeraknya perangkat dan infrastruktur kekuasaaan negara untuk mendukung atau menghambat pasangan calon tertentu," ujarnya.

"Di tengah ketiadaan aturan, semua itu bergerak di ruang abu-abu. Seolah tidak terjadi, padahal terjadi," tambahnya.

Sementara itu, Umam melihat desain institusional Bawaslu sendiri tidak meletakkan kelembagaan ini untuk punya kekuatan dan keberanian lebih untuk berhadapan dengan kekuasaan politik yang lebih besar.

Akibatnya, abuse of power berpotensi terjadi secara leluasa di tengah ruang gelap kekuasaan yang berjalan.

Baca juga: Jokowi Klaim Presiden-Menteri Boleh Memihak dan Berkampanye, Ini Kata Sejumlah Capres-Cawapres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com