Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Curah Hujan Berkurang, Ini Beberapa Dampak El Nino

Kompas.com - 23/01/2024, 07:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Pusat Penelitian Iklim dan Suasana (PRIMA) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Edvin Aldrian mengatakan Indonesia saat ini masih dilanda fenomena El Nino meski berada dalam musim hujan 2024.

El Nino merupakan fenomena memanasnya suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur.

"Dampaknya ini (El Nino) memperlambat masa musim hujan, curah hujan berkurang, dan (cuaca) lebih kering," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (18/1/2024).

Edvin memprakirakan, El Nino akan berakhir awal Mei 2024. Namun karena terjadi di musim hujan, fenomena ini tidak akan berdampak terlalu parah. El Nino akan berdampak buruk jika berlangsung di musim panas.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan fenomena El Nino akan berakhir sekitar Maret atau April 2024.

"El Nino berakhir sekitar April 2024, saat sudah musim pancaroba (peralihan) dari musim hujan ke musim kemarau," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, diberitakan Kompas.com (10/1/2024).

Menurutnya, El Nino menyebabkan curah hujan musim hujan 2024 menjadi berkurang dan masyarakat akan merasakan suhu panas yang terasa terik.

Kenyataannya, El Nino tidak hanya menyebabkan masalah cuaca dan curah hujan di Indonesia. Berikut sejumlah dampak dari terjadinya El Nino.

Baca juga: Apakah Fenomena El Nino Akan Kembali Melanda Indonesia pada 2024?


Potensi bencana alam

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, El Nino berpotensi menyebabkan Indonesia dilanda bencana.

Menurutnya, fenomena tersebut berpotensi memicu bencana kekeringan, kebakaran hutan, dan kelaparan pada masyarakat. 

Adapun wilayah Indonesia yang berpotensi mengalami kekeringan yakni Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, serta sebagian Pulau Jawa dan Bali.

“Potensi bencana ini kalau tidak kita kelola dengan baik akan mengakibatkan risiko bencana yang besar,” ujar Muhadjir, dikutip dari situs Kemenko PMK.

Dia menyebut, sebanyak 3,46 juta keluarga di 3.281 desa Indonesia berpotensi tinggi mengalami kekeringan akibat El Nino. Sebanyak 8,84 persen keluarga di antaranya masuk golongan miskin ekstrem.

Karena itu, El Nino harus ditanggulangi agar tidak dapat memperparah kemiskinan dan menurunkan ketahanan masyarakat terhadap bencana.

Di sisi lain, dia juga menyebut eksploitasi alam menyebabkan kerusakan alam dan menimbulkan bencana yang menyertainya.

Baca juga: BMKG Sebut Indonesia Dilanda El Nino dan Monsun Asia Saat Musim Hujan 2024, Apa Dampaknya?

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com