Mereka tidak hanya memukul, tetapi juga menendang dan mengejar pengendara motor yang tidak antre.
Baca juga: Pengguna Pertamax Disebut Berhak Serobot Antrean Pertalite, Ini Kata Pertamina
Taufiq menegaskan bahwa pengeroyokan SPBU Kupang murni karena persoalan antrean.
Agar peristiwa serupa tidak terulang, ia meminta pengendara yang mengisi BBM untuk mengantre sesuai lajur yang sudah disiapkan.
Khusus untuk pengendara yang membeli BBM nonsubsidi, seperti Pertamax, mereka diberi kesempatan untuk tidak perlu mengantre bersama pengendara lain yang mengisi Pertalite.
Taufiq mencontohkan, jika ada antrean Pertalite, pengendara yang ingin membeli Pertamax bisa langsung ke lajur sebelahnya bila masih kosong.
"Konsumen yang ngisi Pertalite tetep antre, yang ngisi Pertamax bisa langsung ke depan buat diisiin," jelas Taufiq.
Baca juga: Pemerintah Resmi Turunkan Harga BBM Per 1 Januari 2024, Ini Rinciannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.