KOMPAS.com - Media sosial Instagram diramaikan dengan video pengendara motor dikeroyok sekelompok orang saat hendak mengisi BBM di SPBU.
Berdasarkan keterangan yang diunggah akun @isrocuey***, peristiwa tersebut terjadi di SPBU Oeba, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam video itu, awalnya dua orang yang berboncengan motor tampak mendatangi SPBU, namun mereka memotong antrean di belakangnya.
Aksi mereka kemudian mendapat perhatian dari pengendara motor yang lain. Tak lama setelahnya, baku hantam disertai pengeroyokan pun terjadi.
"Berawal dari serobot antrian terus terjadi adu mulut antara seorang pria mengenakan hoodie hitam celana merah dan pria jaket biru hingga berujung pengeroyok4n," tulis pengunggah.
Lantas, bagaimana kronologi pengeroyokan tersebut?
Kronologi pengendara motor di Kupang dikeroyok
Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus Taufiq Kurniawan membenarkan adanya insiden itu.
Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi di SPBU 54.851.20 yang terletak di Jalan Sumatera, Kecamatan Kota Lama atau Oeba, Kupang pada Jumat (12/1/2024) sekitar pukul 00.08 WIB.
"Kejadian sebenarnya adalah dua orang yang berboncengan motor itu datang ke SPBU pakai motor matic warna hitam," ujar Taufiq kepada Kompas.com, Kamis (18/1/2024).
Ia menjelaskan, pengeroyokan ini berawal ketika pengendara motor datang ke SPBU untuk mengisi BBM jenis Pertalite.
Bukannya mengantre, mereka justru memberhentikan motornya di samping pengendara motor lain yang juga sedang mengisi bensin.
Padahal, di belakang pengendara motor yang sedang mengisi Pertalite sudah mengantre 2-3 orang.
Pengendara motor yang memotong antrean ini pun kemudian terlibat cekcok atau adu mulut dengan pengendara motor lainnya.
"Terus dilerai dan segala macem dan dibawa ke polsek," ungkap Taufiq.
Taufiq menambahkan, pengeroyokan tersebut juga melibatkan beberapa orang dari luar SPBU.
Mereka tidak hanya memukul, tetapi juga menendang dan mengejar pengendara motor yang tidak antre.
Pertamina imbau pengendara antre
Taufiq menegaskan bahwa pengeroyokan SPBU Kupang murni karena persoalan antrean.
Agar peristiwa serupa tidak terulang, ia meminta pengendara yang mengisi BBM untuk mengantre sesuai lajur yang sudah disiapkan.
Khusus untuk pengendara yang membeli BBM nonsubsidi, seperti Pertamax, mereka diberi kesempatan untuk tidak perlu mengantre bersama pengendara lain yang mengisi Pertalite.
Taufiq mencontohkan, jika ada antrean Pertalite, pengendara yang ingin membeli Pertamax bisa langsung ke lajur sebelahnya bila masih kosong.
"Konsumen yang ngisi Pertalite tetep antre, yang ngisi Pertamax bisa langsung ke depan buat diisiin," jelas Taufiq.
https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/18/091500365/penjelasan-pertamina-soal-pengendara-motor-dikeroyok-usai-serobot-antrean