Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Orang Indonesia Kekurangan Vitamin D, Perlukah Minum Suplemen?

Kompas.com - 13/01/2024, 09:01 WIB
Diva Lufiana Putri,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vitamin D adalah kelompok vitamin larut dalam lemak yang mayoritas diperoleh dari sinar matahari.

Asupan vitamin ini diperlukan untuk membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor, dua mineral yang penting untuk tulang dan gigi.

Sayangnya, sebagian masyarakat Indonesia tak sadar mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin D, meski hidup di negara dengan sinar matahari melimpah sepanjang tahun.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu pengguna media sosial X (dulu Twitter) @wrkurniawan_, Selasa (11/1/2024) petang.

"Vitamin D ini adalah vitamin yang paling underated di Indonesia. Taukah kalian kalau hampir 90% penduduk di Indonesia mengalami defisiensi vitamin D (meskipun kita hidup di negara dengan sinar matahari sepanjang tahun)," tulis pengunggah.

Hingga Jumat (12/1/2024) petang, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 1,3 juta kali, disukai 15.000 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 4.200 warganet.

Lantas, perlukah mengonsumsi suplemen untuk menambah asupan vitamin D masyarakat di negara tropis?

Baca juga: Badan Mudah Lelah, Benarkah karena Kurang Vitamin D? Ini kata Dokter


Tak perlu minum suplemen vitamin D

Dokter gizi komunitas dari Dr Tan & Remanlay Institute Banten, Tan Shot Yen membenarkan, sebagian masyarakat Indonesia mengalami kekurangan vitamin D.

"Yang jadi masalah unik, negara tropis kaya matahari tapi defisiensi vitamin D," kata Tan, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/1/2024).

Namun, Tan memaparkan, konsumsi suplemen vitamin D sebenarnya tidak diperlukan jika tidak ada masalah kesehatan.

"Selama masih bisa berjemur dan tidak ada masalah kesehatan, tidak perlu (minum suplemen vitamin D)," ujarnya.

Menurut Tan, kekurangan vitamin D pada masyarakat negara tropis disebabkan seringnya mengenakan baju tertutup saat keluar rumah, penggunaan tabir surya, dan terlalu banyak beraktivitas di dalam ruangan.

Kekurangan vitamin ini juga dapat dipicu oleh usia, akibat penipisan kulit dan penurunan konsentrasi 7-dehidrokolesterol (bahan baku vitamin D) dalam lapisan kulit epidermis.

Padahal, vitamin D dapat diperoleh secara gratis hanya dengan berjemur dan terkena cahaya matahari, baik langsung maupun tidak.

Sebab, vitamin D menjadi satu-satunya vitamin yang mampu dibuat sendiri oleh tubuh dari sinar UVB matahari.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com