Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Pelecehan Seksual, FIFA Blacklist Marc Overmars dari Dunia Sepak Bola

Kompas.com - 10/01/2024, 22:15 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) remi memblacklist mantan pemain internasional Belanda, Marc Overmars pada Selasa (9/1/2024).

Dikutip dari ESPN, Overmars tidak akan diizinkan untuk memegang posisi apa pun di dunia sepak bola, baik secara nasional maupun internasional.

Hukuman blacklist yang diberikan FIFA ini merupakan buntut dari aksi pelecehan seksual yang dilakukan Overmars terhadap beberapa rekan kerja wanitanya pada 2022 silam.

Marc Overmars diketahui melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa rekan kerja wanitanya di Ajax Amsterdam dengan mengirimkan foto-foto vulgar serta mengirimkan pesan tidak senonoh.

Baca juga: 15 Pemain Klub Sepak Bola Spanyol Tertinggal Penerbangan Gara-gara Kopi, Kok Bisa?


Marc Overmars meminta maaf

Marc Overmars menyampaikan permohonan maafnya melalui pernyataan yang dikeluarkan oleh Ajax Amsterdam begitu skandal pelecehan seksual yang menimpanya muncul di media.

Dalam keterangannya, Overmars secara terbuka menyampaikan permintaan maaf terutama kepada para korban pesan tidak pantas yang dikirimnya.

Lebih lanjut, Marc Overmars juga menyatakan bahwa ia merasa malu karena sudah berperilaku di luar batas.

"Sayangnya, saya tidak menyadari bahwa saya telah melewati batas," kata Overmars, dikutip dari The New York Times.

Marc Overmars juga menyatakan perilakunya itu tidak bisa diterima, dikutip dari Kompas.com, (7/2/2022).

Di satu sisi, CEO Ajax Amsterdam, Edwin van der Sar mengaku sangat terpukul begitu mendengar perilaku Overmars.

Sebab, Overmars merupakan legenda bagi kehidupan sepak bola Ajax Amsterdam.

Ia tidak hanya berjasa terhadap klub tersebut sebagai pemain, tetapi juga selama menjabat sebagai direktur.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Leen Meijaard, ketua dewan pengawas Ajax, bahwa Overmars merupakan direktur terbaik yang pernah dimiliki Ajax.

Kendati demikian, tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Overmars tetap tidak dapat dibenarkan dan perlu diberi sanksi serius.

Baca juga: Profil Luis Rubiales, Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol yang Cium Bibir Pemain Wanita

Marc Overmars mengundurkan diri

Setelah kasus pelecehan seksual ini muncul, Marc Overmars memutuskan untuk undur diri dari jabatannya sebagai direktur Ajax Amsterdam pada 7 Februari 2022 silam.

Padahal Marc Overmars telah memperbarui kontraknya di Ajax hingga 30 Juni 2026 mendatang.

Keputusan pengunduran diri Marc Overmars itu telah disetujui oleh Dewan Pengawas dan CEO Ajax Amsterdam, Edwin van der Sar.

Atas perbuatannya tersebut, Overmars diskor selama dua tahun oleh komite disiplin Institut Yurisdiksi Olahraga (ISR). Ia dilarang menduduki jabatan di organisasi sepak bola Belanda selama setidaknya satu tahun.

Baca juga: Rasialisme di Liga 1, PSSI Diminta Tegas dan Menjauhkan Rasisme dari Sepak Bola

FIFA memberikan sanksi

Akan tetapi, sesuai dengan peraturan yang berlaku, Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) mengalihkan kasus Overmars ke komite disiplin FIFA.

Hal ini dilakukan karena pihak Overmars juga tidak melakukan banding atau perlawanan terhadap tuduhan yang dilayangkan kepadanya sehingga KNVB memutuskan untuk membawa kasus itu ke FIFA.

Dikutip dari Reuters, FIFA memutuskan untuk memberi hukuman tegas kepada Overmars.

Ia secara resmi di-blacklist dari dunia sepak bola secara global.

Tidak hanya itu, Overmars juga dilarang mengambil peran sebagai direktur di klub atau federasi sepak bola seluruh dunia.

Sebagai tambahan, FIFA sendiri tidak menyebutkan durasi hukuman yang diberikan kepada Overmars.

Namun, menilik tuntutan dari KNVB, sanksi tersebut berlaku selama kurang lebih tiga tahun.

Artinya, Marc Overmars tidak dapat berkontribusi atau pun bekerja di industri sepak bola selama tiga tahun ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com