Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Ungkap Kucing Bisa Merasa Cemas Saat Ditinggal Pemiliknya

Kompas.com - 06/01/2024, 20:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Tanda-tanda kucing alami kecemasan

Kecemasan akan perpisahan adalah kondisi yang tidak diinginkan yang bisa disebabkan oleh keterikatan yang berlebihan, menurut Petmd.

Penelitian mendukung fakta bahwa kucing dapat mengembangkan sindrom kecemasan akan perpisahan, dan mereka menunjukkan banyak tanda yang sama seperti yang terlihat pada anjing.

Beberapa kemungkinan tanda kucing menderita kecemasan akan perpisahan meliputi:

  • Buang air kecil di luar kotak kotoran: Dalam sebuah penelitian, tiga perempat kucing yang buang air kecil di luar kotak kotoran melakukannya secara eksklusif di tempat tidur induk hewan peliharaannya.
  • Buang air besar di luar kotak kotoran.
  • Vokalisasi berlebihan: beberapa kucing juga membawa mainan favorit di mulutnya sambil mengeong atau menangis.
  • Menghancurkan sesuatu: lebih sering terjadi pada kucing jantan.
  • Perawatan berlebihan: lebih sering terjadi pada kucing betina.
  • Keterikatan berlebihan pada pengasuhnya: mencari kontak terus-menerus saat mereka bersama.

Baca juga: Alasan Mengapa Anda Tidak Boleh Memegang Anak Kucing yang Baru Lahir

Penyebab kecemasan akan perpisahan pada kucing

Beberapa faktor dapat memengaruhi kucing untuk mengalami kecemasan akan perpisahan, sementara penyebab lainnya adalah lingkungan seperti:

  • Kucing betina lebih sering didiagnosis menderita kecemasan akan perpisahan dibandingkan kucing jantan.
  • Sebagian besar kasus kecemasan akan perpisahan terlihat pada kucing yang tinggal di dalam ruangan dan berasal dari rumah dengan hanya satu pengasuh dewasa.
  • Tidak memiliki hewan peliharaan lain di rumah.
  • Menjadi yatim piatu, disapih lebih awal, atau dibesarkan dalam botol.
  • Mengalami perubahan dalam rutinitas, salah satunya sering kali memicu kecemasan akan perpisahan atau memperburuknya. Ini dapat mencakup perubahan kepemilikan, pindah ke rumah baru, atau perubahan jadwal pengasuh. 

Baca juga: 5 Jenis Kucing yang Dianggap Dapat Membawa Keberuntungan

Cara mencegah kecemasan akan perpisahan pada kucing

Tidak ada cara pasti untuk memprediksi kucing mana yang akan mengalami kecemasan akan perpisahan.

Namun, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu mengurangi kemungkinan kucing mengalami kondisi ini.

1. Carikan teman untuk kucing Anda

Saat mencari kucing untuk tinggal di rumah Anda, pilihlah anak kucing atau kucing yang percaya diri dan mudah bersosialisasi.

Sepasang anak kucing, terutama teman serasahnya, dapat saling menemani dan mengurangi ketergantungannya pada manusia. 

2. Ajari kucing untuk mandiri

Ajari kucing Anda untuk mandiri. Mereka harus terbiasa menghabiskan waktu jauh dari Anda sebagai bagian dari rutinitasnya yang biasa.

Pujilah mereka dan beri mereka perhatian ketika mereka memilih untuk menghabiskan waktu di seberang ruangan atau di luar pandangan.

3. Bicarakan dengan dokter hewan

Masuk akal jika keinginan manusia untuk memiliki teman yang setia juga dapat menyebabkan rasa terikat dan kecemasan akan perpisahan. Seperti penyakit apa pun, mendiagnosis dan memulai pengobatan sejak dini akan memberikan prognosis terbaik pada kucing Anda.

Bicaralah dengan dokter hewan jika melihat tanda-tanda yang membuat Anda khawatir.

Jika diperlukan, ada ahli perilaku hewan yang hanya fokus pada psikiatri hewan peliharaan untuk membantu anggota keluarga tercinta.

Dokter hewan Anda dapat membantu merekomendasikan ahli perilaku hewan di daerah Anda.

Anda juga dapat memeriksa direktori ini untuk menemukan ahli perilaku hewan bersertifikat di dekat Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com