Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Kereta di Bandung, Ahli Transportasi ITB Soroti 3 Hal yang Perlu Diperbaiki

Kompas.com - 05/01/2024, 18:50 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Menurut dia, saat ini jalur ganda baru ada di lajur utara arah Stasiun Cicalengka. Sementara pembangunan di lajur selatan tertunda.

Baca juga: Rincian Kompensasi Penumpang Kereta yang Terdampak Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya

Belum ada sistem peringatan dini

Di sisi lain, Sony juga mengimbau agar KAI menyediakan sistem signal dan isyarat khusus keberadaan suatu kereta di jalur tunggal.

Dia menilai, belum ada sistem peringatan dini atau early warning system otomatis di jalur tunggal yang menjadi lokasi kecelakaan.

"Model early warning system secara manual sudah lama dilakukan oleh PT KAI dengan melibatkan petugas-petugas lapangan yang rutin patroli," tambah dia.

Atas sebab itu, dia meminta penempatan sistem peringatan dini di jalur-jalur kereta yang masih tunggal.

Baca juga: Dugaan Penyebab Tabrakan KA Turangga-KA Bandung Raya, Ini Kata KAI

Perbaikan sumber daya dan sistem persinyalan

Lebih lanjut, Sony juga menduga penyebab tabrakan kereta api di jalur KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya bisa saja karena masalah sinyal, komunikasi, dan sebagainya.

“Ada kemungkinan karena miskomunikasi. Apakah salah dari sinyalnya atau salah dari masinisnya, atau salah dari isyaratnya. Karena ada komunikasi lewat sinyal dan lewat isyarat,” ujarnya.

Karena itu, Sony meminta sumber daya manusia yang terlibat untuk terus ditingkatkan. Menurutnya, mereka merupakan garda depat keselamatan yang punya tanggung jawab sangat besar.

Peningkatan dari berbagai kemungkinan penyebab masalah di lapangan terkait komunikasi juga, katanya, perlu segera dilakukan.

Peningkatan ini dapat berupa perbaikan-perbaikan sinyal hingga komunikasi isyarat di jalur yang masih jalur tunggal.

“Karena bagaimana pun juga kereta api masih menjadi salah satu angkutan favorit untuk jarak jauh, terutama saat musim liburan,” imbuhnya.

Baca juga: 3 Korban Meninggal Kecelakaan Kereta KA Turangga-Bandung Raya, Salah Satunya Masinis

Keamanan penumpang cukup terjamin

Sementara itu, PT KAI memastikan tidak ada penumpang yang menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya.

Sony berpendapat, hal ini terjadi karena PT KAI menerapkan urutan gerbong kereta yang berkaitan dengan keselamatan penumpang.

"Pengalaman dari kecelakaan sebelumnya, maka di belakang lokomotif tidak ada kereta penumpang," katanya.

Dia menyebut, gerbong di belakang lokomotif biasanya ditempati untuk gerbong barang, gerbong makan, atau gerbong pembangkit.

Sementara gerbong kereta penunpang ada di urutan ketiga. Hal ini membuat penumpang relatif lebih aman saat terjadi kecelakaan.

"Kereta apai relatif cukup aman dibandingkan dengan bus," pungkas Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com