Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi MSG yang sangat tinggi dengan penambahan berat badan.
Sejumlah penelitian juga menunjukkan, konsumsi bahan tambahan ini dapat meningkatkan risiko tekanan darah, sakit kepala, dan mual.
Oleh karenanya, terlalu sering sarapan mi instan dikhawatirkan dapat memicu efek ringan instan, seperti sakit kepala atau mual di pagi hari.
Penderita juga mungkin mengalami gejala lain, termasuk otot tegang, mati rasa, serta kesemutan.
Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Makan Lele, Jadi Bumerang jika Salah Olah
Sejumlah penelitian menemukan, konsumsi mi instan secara teratur, termasuk di pagi hari, mungkin berhubungan dengan buruknya kualitas makanan secara keseluruhan.
Meski konsumen mi instan akan mengalami peningkatan asupan mikronutrien tertentu, mereka juga mengalami penurunan asupan protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin, dan vitamin A secara signifikan.
Selain itu, mereka yang mengonsumsi mi instan saat sarapan pun dilaporkan mengalami peningkatan asupan natrium dan kalori dibandingkan dengan non-mi instan.
Makanan ini juga dapat meningkatkan risiko terkena sindrom metabolik, suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Bahkan, sebuah studi pada 2014 melaporkan, makan mi instan setidaknya dua kali seminggu meningkatkan risiko sindrom metabolik pada wanita.
Efek samping sarapan mi instan selanjutnya tak lepas dari kandungan natriumnya yang tinggi, sekitar 861 miligram per porsi.
Masih dari Healthline, asupan natrium yang tinggi mungkin berdampak negatif pada orang-orang tertentu yang dianggap sensitif terhadap garam.
Lebih rentan terhadap efek natrium, peningkatan asupan natrium pada kelompok orang tersebut dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Baca juga: Kaya Akan Kolagen, Ini Manfaat dan Efek Samping Makan Ceker Ayam
Dikutip dari National Nutrition Council, mi merupakan makanan yang paling lama dicerna dibandingkan dengan makanan kebanyakan, sehingga dapat menyebabkan masalah pencernaan.