Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penemuan Mayat Satu Keluarga Tewas di Muba, Sumatera Selatan

Kompas.com - 21/12/2023, 13:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Empat orang yang masih satu keluarga ditemukan tewas di Dusun Bagan, Desa Lumpatan 1, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan pada Rabu (20/12/2023).

Korban tewas adalah Juray (70) sebagai nenek, Heri (50) sebagai ayah, Ma (12) dan Au (5) sebagai anak.

Pelaksana Tugas (Plt) Kasatreskrim Polres Muba Iptu Dedi Kurniawan membenarkan peristiwa penemuan empat mayat tersebut.

“Ada dugaan sementara ada tindak kriminal. Namun keterangan lengkapnya belum bisa dijelaskan karena (masih) penyelidikan," kata Dedi, dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/12/2023).

Dedi mengatakan, saat ini jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan otopsi.

Berikut fakta penemuan mayat satu keluarga di Muba, Sumatera Selatan.

Baca juga: Kronologi Penemuan 5 Mayat di Unpri Medan yang Viral di Media Sosial


Baca juga: [POPULER TREN] Bank Akan Laporkan Uang Nasabah ke DJP jika Mencapai Nominal Tertentu | Kronologi Penemuan 4 Mayat Anak di Jagakarsa

1. Berawal dari kecuriagaan warga cium bau busuk

Penemuan 4 mayat dalam satu lokasi di Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Rabu (20/12/2023) diduga jadi korban perampokan Sripoku.com/Fajeri Penemuan 4 mayat dalam satu lokasi di Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Rabu (20/12/2023) diduga jadi korban perampokan

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/12/2023), penemuan keempat jenazah berawal ketika warga sedang membersihkan rumput yang ada di sekitar rumah korban. 

Pada saat itu warga kemudian mencium aroma busuk dari dalam rumah dan saksi akhirnya masuk ke dalam rumah.

Saksi tersebut langsung melaporkan ke pihak desa dan ditindak oleh kepolisian.

Baca juga: Apa Itu Kadaver, 5 Mayat yang Ditemukan di Kampus Unpri Medan?

2. Sudah ada di TKP selama 4 hari

Keempat jenazah diduga sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP) selama empat hari.

Waktu empat hari diambil karena salah satu korban, Ma (12) masih mengenakan seragam pramuka sebelum ditemukan meninggal dunia.

"Jasad sekitar pukul 14.00 WIB ditemukan oleh masyarakat, saat ini sedang ditangani oleh pihak kepolisian," kata Agus, dilansir dari Kompas.com, Kamis (21/12/2023).

Saat ditemukan, keempat jasad sudah dalam kondisi mengenaskan dan mulai membusuk.

Baca juga: Kronologi Penemuan 4 Anak Tewas di Jagakarsa, Mayat Berjejer di Kasur

3. Istri korban seorang TKW

Kakak sulung Heri, Rusdi menyatakan, adiknya sehari-hari berjualan keliling, sementara istrinya bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Singapura.

Ia juga mengatakan bahwa Heri dan istrinya sudah berpisah dan tinggal di Sekayu bersama Juray.

“Jadi ketika dia (Heri) berjualan ada ibu yang menjaga anak-anaknya, " sambung Rusdi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/12/2023).

Baca juga: Penemuan Mayat Laki-laki di Persawahan Berbah Sleman, Ini Kata Polisi

Halaman:

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com