KOMPAS.com - Polisi menemukan lima mayat yang belakangan disebut kadaver di kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Sumatera Utara.
Kepastian bahwa mayat tersebut adalah kadaver diungkapkan oleh Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia, Kolonel (Purn) Drg Susanto.
Menurut Susanto, lima mayat yang ditemukan oleh polisi dari Polrestabes Medan pada Senin (11/12/2023) malam bukanlah korban pembunuhan.
"Saya salah satu pimpinan universitas menyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan," ujarnya, diberitakan Kompas.com, Kamis (14/12/2023).
Dia menjelaskan, lima mayat tersebut merupakan kadaver atau tubuh manusia yang diawetkan sebagai media pembelajaran di laboratorium anatomi.
Laboratorium anatomi Fakultas Kedokteran Unpri Medan memiliki lima kadaver, yang terdiri dari satu perempuan dan empat laki-laki.
"Kadaver tersebut telah diadakan oleh rektor terdahulu Prof Jakobus Tarigan pada tahun 2005," lanjutnya.
Susanto tidak menjelaskan identitas dan asal kelima kadaver. Namun dia memastikan setiap fakultas kedokteran di Indonesia memiliki kadaver sebagai media pembelajaran yang diatur undang-undang.
Lalu, apa itu kadaver dan bagaimana cara mendapatkan kadaver?
Baca juga: Kronologi Penemuan 5 Mayat di Unpri Medan yang Viral di Media Sosial
Cadaver merupakan mayat manusia yang digunakan oleh mahasiswa dan dokter dalam dunia kesehatan, ilmuwan, atau bahkan arkeolog dan seniman.
Dikutip dari RxList, "cadaver" berasal dari kata Latin "cadere" yang berarti "jatuh". Istilah lain yang terkait termasuk "cadaverous" atau "menyerupai mayat" dan "cadaveric spasm" yang berarti "kejang otot".
Kadaver dipakai di dunia kedokteran untuk berbagai tujuan, yakni:
Keberadaan kadaver membantu dokter melatih kemampuannya agar tidak menyakiti manusia yang masih hidup.
Baca juga: Cerita Alda, Putuskan Jadi Donor Kornea Mata di Usia 25 Tahun