Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Infus "Whitening" Dilakukan di Rumah, Amankah untuk Tubuh?

Kompas.com - 18/12/2023, 08:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Masalahnya tidak bisa hanya sekali saja langsung terlihat hasilnya harus berulang dan terkontrol," tambah Ismiralda.

Baca juga: Jangan Digosok, Berikut Cara Memutihkan Tengkuk yang Menghitam

Potensi risiko infus whitening

Meski relatif aman dan terbukti kandungannya bisa memutihkan kulit, Ismiralda tidak memungkiri adanya potensi risiko bagi orang yang memakai infus tersebut.

"Namun hati-hati yang namanya obat-obatan ada risiko, bagi orang-orang tertentu bisa menimbulkan reaksi alergi," tegasnya.

Ismiralda menjelaskan, orang yang mengalami alergi dari obat yang dipakai memutihkan kulit akan menunjukkan macam-macam reaksi.

Contoh reaksi yang paling ringan berupa kulit menjadi kemerahan, muncul biduran, bahkan sampai kondisi yang berat seperti syok anafilaktik, sindrom Stevens Johnson, serta nekrolisis epidermal toksik yang dapat berujung kematian.

Untuk memastikan obat yang dipakai infus dan dokter yang melakukan infus whitening terbukti aman, dia mendorong konsumen untuk bertanya ke klinik yang melakukannya.

"Boleh ditanyakan ke kliniknya. Harusnya jika tergistrasi maka klinik dengan senang hati memberikan informasinya," ungkap dia.

Selain itu, bisa juga dengan memeriksakan keaslian dan keamanan produk tersebut melalui aplikasi atau situs resmi BPOM di sini.

Baca juga: Memutihkan Area Vagina? Begini Caranya

Harus di RS atau klinik kesehatan

Ismiralda menegaskan, infus atau suntik whitening seharusnya hanya dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin atau spesialis dermatovenereologi yang kompeten.

Dokter ini harus mampu bertanggung jawab atas tindakan medis yang dilakukannya.

"Tindakan-tindakan medis harus dilakukan di rumah sakit atau klinik, harus dilakukan di bawah pengawasan dokter," tambahnya.

Adapun tindakan medis yang harus dilakukan dokter kulit termasuk injeksi, infus, chemical peeling, tanam benang, injeksi botoks, dan sebagainya.

"Tidak diperkenankan dikerjakan di salon atau bahkan di rumah. Demi keamanan konsumen dan kita sendiri sebagai tenaga medis," lanjutnya.

Ismiralda juga mewanti-wanti masyarakat untuk tidak menjalani infus whitening dengan harga murah, dilakukan di salon atau rumah, dan oleh tenaga kesehatan yang tidak berstandar.

Di sisi lain, Ismiralda justru menyebut ada metode lain yang lebih penting dilakukan jika ingin memutihkan kulit.

"Yang paling penting justru perawatan harian dan pemakaian sunscreen," ungkap dia.

Menurutnya, infus atau injeksi whitening hanya membantu mempercepat proses pemutihan kulit namun bukan metode yang utama.

Dia juga mendorong masyarakat untuk berkonsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin atau spesialis dermatovenereologi terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com