KOMPAS.com - Layu adalah sebuah kondisi di mana tumbuhan atau tanaman sudah tidak segar lagi, terutama ditandai dengan kondisi bagian daun yang terkulai.
Tanaman yang layu tidak sama dengan tanaman mati, artinya mereka masih hidup dan berpotensi untuk kembali segar dengan beberapa treatment tertentu.
Namun, kondisi layu merupakan bentuk adaptasi. Daun yang layu memiliki permukaan yang sedikit terkena matahari, sehingga tidak akan kehilangan air dengan cepat.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Terjadinya Pasang Surut Air Laut? Berikut Penjelasannya
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan tanaman menjadi layu, dan yang paling utama adalah karena kondisi dehidrasi.
Tumbuhan dapat terus-menerus kehilangan air melalui lubang kecil di daunnya (stomata) dalam proses yang disebut transpirasi.
Saat cuaca panas dan kering, transpirasi menyebabkan lebih banyak air yang hilang dibandingkan air yang masuk. Sel-sel pada daun dan batang mengalami dehidrasi, dan tanaman mulai layu.
Menariknya, beberapa tanaman justru menjadi layu ketika malam hari. Kondisi tersebut dikenal sebagai kondisi nyctinasty.
Baca juga: 10 Tanaman yang Dapat Memengaruhi Pikiran Selain Ganja
Nyctinasty mengacu pada pergerakan nastik daun atau kelopak tanaman tingkat tinggi sebagai respons terhadap kegelapan (atau pergantian siang dan malam).
Dikutip dari laman Britannica, daun dari banyak spesies tanaman dilengkapi dengan pertumbuhan mirip sendi yang disebut pulvini.
Bagian tumbuhan tersebut memungkinkan daun atau pucuk daun yang masih muda menjadi layu, sebagai respons terhadap kegelapan dan suhu.
Tekanan air di pulvini sebagian besar diatur oleh fotoreseptor kimia yang memicu air berpindah dari sendi pada malam hari dan mengisinya kembali pada siang hari.
Baca juga: 3 Faktor Umum yang Menyebabkan Tanaman Menjadi Layu
Tujuan dari adaptasi yang tidak biasa ini masih belum diketahui dengan jelas, meskipun penelitian genetik menunjukkan bahwa hal itu dapat membantu pertumbuhan.
Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Biology Online, kondisi nyctinasty pada tumbuhan ini berbeda dengan gerak tropisme.
Tropisme adalah gerakan terarah atau respons pertumbuhan sel atau organisme terhadap suatu rangsangan (bisa positif atau negatif) tergantung pada sumber dan jenis rangsangan.
Dengan kata lain, tropisme dikaitkan dengan respons pertumbuhan tanaman terhadap suatu rangsangan.
Baca juga: Cara Tepat Menyimpan Bayam agar Tak Mudah Layu
Fototropisme, misalnya, merupakan salah satu bentuk tropisme di mana tumbuhan tumbuh menuju sumber cahaya (tropisme positif).
Sedangkan pada nyctinasty, beberapa tumbuhan mampu mengambil posisi pada malam hari yang berbeda dengan posisinya pada siang hari.
Ini adalah ritme biologis karena perilaku ini berulang setiap harinya. Posisi “tidur” tanaman ini dikatakan berhubungan dengan pergerakan pulvinar, jam sirkadian, dan transduksi sinyal cahaya melalui fitokrom.
Pergerakan pulvinar melibatkan sel-sel pulvinar di dasar daun tanaman (atau selebaran) atau di puncak tangkai daun yang memfasilitasi gerakan niktinastik dan nastik dalam mekanisme yang mirip dengan penutupan stomata.
Baca juga: Mengapa Daun Berganti Warna Saat Musim Gugur?
Contoh paling sederhana dari nyctinasty adalah menutupnya kelopak bunga saat senja atau gerakan tidur daun tanaman kacang-kacangan pada malam hari.
Atau Anda pernah melihat beberapa tanaman yang Anda tanam akan layu saat malam tiba, dan segar kembali ketika pagi hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.