Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setop Menanam Tanaman Ini Kalau Tak Mau Banyak Tikus Masuk Rumah

Kompas.com - 07/12/2023, 18:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di musim hujan seperti sekarang ini, ada berbagai jenis hama yang dapat muncul. Salah satunya adalah tikus yang sering muncul di rumah kita.

Hewan pengerat ini akan memakan persediaan makanan dan merusak benda yang ada di rumah.

Untuk mengusir tikus caranya gampang-gampang susah. Terkadang jika sudah diusir, tikus tetap ada di rumah.

Jika kasusnya seperti itu, bisa jadi tikus ada di rumah karena adanya tanaman berikut ini.

Baca juga: 5 Jenis Tanaman Hias yang Cocok Diletakkan di Kolam


Tanaman yang mengundang tikus masuk ke rumah

1. Tanaman jagung

Ilustrasi tanaman jagungUNSPLASH/KATHERINE VOLKOVSKI Ilustrasi tanaman jagung

Dikutip dari Best of Life, lokasi rumah yang berada di dekat kebun atau tanaman jagung akan lebih sering dikunjungi tikus. 

Hal itu karena jagung dan biji-bijian merupakan salah satu sumber makanan yang sering dimakan oleh berbagai jenis tikus.

Hewan pengerat ini akan makan habis semua biji jagung dan hanya menyisakan bonggolnya saja. Lalu perlahan tikus masuk ke rumah.

Baca juga: 5 Jenis Tanaman Obat untuk Meredakan Nyeri Haid, Apa Saja?

2. Bunga matahari

Bunga yang berwarna kuning ini sering ditanam untuk dijadikan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah.

Namun, bunga matahari ternyata menjadi salah satu tanaman yang dapat mengundang binatang pengerat seperti tikus untuk masuk ke rumah.

Tikus sangat menyukai biji bunga matahari dan sering menjadikannya sebagai makanan.

Jika masih ingin merawat tanaman ini, cobalah untuk meletakkannya di area yang cukup jauh dari rumah.

Baca juga: Jenis Tanaman Herbal untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Tren
Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Tren
Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Tren
Daftar Negara Barat yang Kutuk Serangan Israel ke Rafah, Ada Perancis Juga Jerman

Daftar Negara Barat yang Kutuk Serangan Israel ke Rafah, Ada Perancis Juga Jerman

Tren
Apa Itu Indeks Massa Tubuh? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

Apa Itu Indeks Massa Tubuh? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

Tren
Berapa Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia? Simak Cara Mengukurnya

Berapa Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia? Simak Cara Mengukurnya

Tren
Gaji Pekerja Swasta Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Apa Manfaatnya?

Gaji Pekerja Swasta Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Apa Manfaatnya?

Tren
Cara Download Aplikasi IKD untuk Mendapatkan KTP Digital

Cara Download Aplikasi IKD untuk Mendapatkan KTP Digital

Tren
Timbun 2.000 Warga, Ini Dugaan Penyebab Tanah Longsor di Papua Nugini

Timbun 2.000 Warga, Ini Dugaan Penyebab Tanah Longsor di Papua Nugini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com