Hingga akhirnya, dia menemukan sebuah desa kecil. Setelah itu, Prosperi pun dibawa ke rumah sakit dan dokter mengatakan livernya hampir rusak total. Dia pun harus kehilangan 15 kilogram berat badannya dan membutuhkan beberapa bulan sebelum bisa makan dengan normal.
Penjelajah Antartika, Sir Ernest Shackleton memulai perjalanannya pada tahun 1914 dengan misi menjadi orang pertama yang melintasi Antarktika dengan berjalan kaki.
Baca juga: 5 Desa Ini Seperti Negeri Dongeng di Dunia Nyata
Sayangnya, pada November 1915, kapalnya, Endurance, telah hancur oleh es laut sehingga 27 awaknya terdampar di gumpalan es yang terapung. Setelah sampai di Pulau Gajah yang kecil dan tak berpenghuni pada musim semi 1916, Shackleton memutuskan untuk mencari bantuan.
Dia dan lima orang awaknya mengarungi lautan yang ganas dengan sekoci terbesar mereka sejauh 800 mil menuju pulau Georgia Selatan. Mereka harus melewati gunung es, gelombang besar, dan angin kencang sedingin es yang menerpa tubuh mereka.
Padahal, saat itu mereka tak memiliki pakaian tahan air. Mereka juga hampir tidak tidur, makan, atau minum. Akhirnya, Shackleton berhasil menyewa kapal Chili untuk menyelamatkan orang-orang yang tertinggal di Antarktika.
Penyelamatan Gua Thailand atau "Thai Cave Rescue" adalah upaya penyelamatan yang dramatis karena berhasil menyelamatkan satu tim sepak bola yang terdiri dari anak-anak dan seorang pelatih.
Pada 23 Juni 2018, ketiga belas orang tersebut terjebak di dalam Gua Tham Luang Nang Non, Thailand, setelah hujan lebat mengguyur daerah tersebut. Derasnya hujan yang turun pun membuat air di gua naik dengan cepat.
Alhasil, mereka terperangkap di dalam gua selama sembilan hari sebelum ditemukan oleh penyelam Inggris pada 2 Juli 2018. Di dalam sana, sang pelatih mengajarkan anak-anak untuk tetap tenang dengan bermeditasi.
Sementara itu, penyelamatan yang dilakukan pun tak mudah. Hal ini karena gua tersebut memiliki banyak rintangan, seperti celah sempit dan terowongan air yang sulit dilalui. Sebagian besar area gua yang terendam air dan lumpur pun menyulitkan penyelamatan.
Baca juga: Kisah 6 Hutan Paling Mistis di Dunia
Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak internasional, evakuasi secara bertahap pun dilakukan dengan menggunakan teknik penyelaman dan penggunaan tali.
Lantas, bagaimana kisah Aldi Novel yang terjebak di Samudra Pasifik selama 49 hari? Dengarkan audio dramanya dalam episode “Aldi Novel, 49 Hari di Samudra Pasifik” dengan tautan s.id/TNGanjal8 di Spotify.
Dengarkan juga kisah-kisah lainnya yang tak kalah mencekam melalui playlist YouTube Medio by KG Media. Kini, Tinggal Nama juga telah tersedia di Noice dengan tautan dik.si/NoiceTN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.