KOMPAS.com - Studi yang diterbitkan jurnal JAMA Network Open menyebutkan, orang yang berjalan 8.000 langkah dalam satu atau dua hari dalam seminggu, memiliki risiko kematian dini 14,9 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak bergerak.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Kosuke Inoue dari Universitas Kyoto, Jepang berkolaborasi dengan peneliti dari UCLA ini juga menyimpulkan, jalan kaki satu atau dua hari dalam seminggu mampu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk kolesterol.
Studi ini juga membuktikan, jalan kaki merupakan olahraga sederhana, minim cedera, dan terjangkau untuk menjaga kebugaran tubuh.
Rutin melakukan jalan kaki dalam beberapa hari seminggu ampuh mencegah obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, hipertensi, stroke, kanker tertentu, stres, dan kecemasan.
Aktivitas fisik apapun, termasuk jalan kaki secara ilmiah telah terbukti mampu menurunkan kolesterol dalam darah.
Profesor ilmu olahraga di American Council on Exercise (ACE), Erin Nitschke, Ed.D mengatakan, aktivitas fisik merangsang enzim tertentu yang diperlukan untuk memindahkan kolesterol jahat (LDL) dari darah.
Kolesterol kemudian diubah menjadi empedu untuk membantu pencernaan lemak atau dikeluarkan dari tubuh.
"Berjalan kaki akan meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit serta potensi stroke saat ini dan di kemudian hari," kata Erin dilansir dari Eating Well.
Studi yang diterbitkan Journal of American Heart Association pada Juni 2022 menunjukkan, 12 minggu berolahraga secara teratur dapat memberikan perbedaan yang signifikan, yakni membantu menurunkan LDL sekitar 5-7 persen.
Sementara itu, kolesterol baik atau HDL justru akan meningkat 6-11 persen.
Baca juga: Jalan Kaki Vs Lari, Manakah yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?
Direktur Bedah Toraks Kardiovaskular, Rumah Sakit Khusus Max, Mohali, Dr Deepak Puri mengungkap, 8.000 langkah per hari tidak cukup untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Penurunan kadar kolesterol akan terasa jika aktivitas jalan kaki diikuti dengan pembakaran kalori lebih.
"Setiap jumlah aktivitas fisik, bahkan dalam jumlah atau intensitas yang kecil, berkontribusi terhadap kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko kardiovaskular," tuturnya, dilansir dari Indian Express.
Sementara itu, pelatih pribadi bersertifikat yang berbasis di Sheridan, Wyoming, profesor ilmu olahraga, dan pelatih kesehatan di American Council on Exercise (ACE) Erin Nitschke menyarankan agar jalan kaki dilakukan sesuai kemampuan tubuh.
Bagi pemula yang ingin mencapai target jalan kaki 30 menit per hari, mulailah dengan membaginya.
"Anda tidak perlu memaksakan diri untuk melakukannya sekaligus. Cobalah setengah dari waktu berjalan kaki di pagi hari dan setengahnya lagi di malam hari. Bahkan berjalan kaki selama 2 menit saja sudah terbukti memberikan manfaat kesehatan," tutur Nitschke, dikutip dari Eating Well.
"Intinya, lebih banyak bergerak, lebih sedikit duduk. Jumlah langkah yang disarankan dapat disesuaikan dengan status kesehatan, tingkat aktivitas, dan tingkat kenyamanan masing-masing orang," imbuh dia.
Menurutnya, penurunan kadar kolesterol diperkirakan akan terasa dalam wakti 1-3 bulan.
Baca juga: 5 Manfaat Silent Walking, Jalan Kaki Tanpa Ditemani Musik