Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Henti Jantung, Penyebab Wafatnya Bupati Halsel Saat Main Bola

Kompas.com - 07/11/2023, 21:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Gejala henti jantung

Habibie mengungkapkan, orang yang mengalami henti jantung mendadak tidak menunjukkan gejala khusus.

"Korban akan tiba-tiba kolaps saat (melakukan) aktivitas berat," tegasnya.

Namun, kondisi tersebut dapat diketahui dari penyakit penyerta yang mengakibatkan henti jantung mendadak.

Lebih lanjut dia menjelaskan penyakit penyerta dan gejala yang bisa menimbulkan henti jantung.

Penderita penyakit jantung koroner sering merasakan nyeri dada saat beraktivitas. Sementara pasien dengan gangguan irama akan sering merasakan dada tidak nyaman atau berdebar-debar.

"Nah, apabila sudah ada tanda-tanda itu, sudah semestinya kita konsul ke dokter spesialis jantung untuk dicari tahu apakah ada risiko henti jantung mendadak atau tidak ke depan," tambah Habibie.

Baca juga: Waspada Penyakit Jantung, Ini Cara Deteksi Dini lewat Menari

Pertolongan pertama henti jantung

Meski begitu, Habibie menyatakan, ada upaya pertolongan pertama yang bisa dilakukan terhadap orang yang mengalami henti jantung mendadak.

"Pertolongan pertama bisa dilakukan dengan namanya bantuan hidup dasar," jelas dia.

Pertolongan pertama yang dilakukan berupa pijat jantung luar dan pemberian bantuan napas buatan sesuai dengan protokol bantuan hidup dasar.

Pijat jantung luar dilakukan melalui metode Resusitasi Jantung Paru (RJP). Caranya sebagai berikut:

  1. Buka jalan napas penderita henti jantung dengan menengadahkan kepalanya
  2. Selanjutnya, lakukan kompresi dada disertai tekanan dengan kekuatan penuh dan berirama di bagian setengah bawah dari tulang dada
  3. Kompresi atau tekan dengan kedalaman tekanan 5 cm dan ritme 100–120 kali/menit tanpa interupsi
  4. Setelah melakukan 30 kompresi dada, berikan bantuan pernapasan sebanyak 2 kali

'Selain itu, fasilitas-fasilitas umum yang berisiko seperti bandara, mal, stadion, wajib menyediakan AED atay automated external defibrilator untuk segera dipasangkan pada pasien yang mengalami cardiac arrest," lanjut dia.

Automated external defibrilator merupakan perangkat portabel untuk menganalisis irama jantung dan jika diperlukan memberikan sengatan listrik untuk mengembalikan irama jantung.

Sementara itu, Habibie menyebut, henti jantung dapat dicegah dengan cara mengenali kondisi tubuh yang berisiko mengalami gangguan tersebut.

"Kenali faktor risiko dengan medical check-up dan apabila sudah tau ada faktor risikonya ya itu yang ditangani," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com