Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dianggap Aman, Ini Potensi dan Riwayat Gempa di Kalimantan

Kompas.com - 30/10/2023, 14:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

"Gempa ini merusak banyak bangunan rumah dengan aktivitas gempa susulan mencapai sebanyak 16 kali," ungkap Daryono.

7. Gempa Kendawangan pada 2016

Gempa bumi juga pernah melanda Kendawangan, sebuah kota kecil di ujung selatan Kalimantan Barat pada 24 Juni 2016.

Menurut Daryono, gempa dengan magnitudo cukup signifikan M 5,1 ini telah menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan.

8. Gempa Katingan pada 2018

Gempa dengan kekuatan M 4,2 pernah mengguncang Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah pada 14 Juli 2018.

Selain Katingan, guncangan gempa ini juga turut dirasakan di daerah Kasongan, Batutinggi, dan Bengkuang dengan skala intensitas III-IV MMI.

"Gempa ini dilaporkan menyebabkan satu rumah rusak ringan," papar Daryono.

Baca juga: Keanehan Gempa Maroko Menurut Ahli: Titik Gempa Jarang Aktif

Aktivitas kegempaan di Kalimantan relatif rendah

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Minggu (31/7/2023), Kalimantan bukan tidak berpotensi gempa, tetapi tingkat aktivitas kegempaan relatif paling rendah.

"Meskipun di Pulau Kalimantan terdapat struktur sesar dan memiliki catatan aktivitas gempa bumi, tetapi secara umum wilayah Pulau Kalimantan masih relatif lebih aman jika dibanding daerah lain di Indonesia," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Kondisi tersebut dibandingkan dengan wilayah lain, seperti Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua dengan catatan sejarah gempa merusak dan menimbulkan korban jiwa.

Menurut Dwikorita, hal yang memengaruhi kegempaan di Kalimantan adalah kondisi seismisitasnya yang relatif rendah.

Kondisi seismisitas atau persebaran gempa di Pulau Kalimantan ini dilatarbelakangi oleh tiga hal, yaitu:

  • Wilayah Pulau Kalimantan memiliki jumlah struktur sesar aktif yang jauh lebih sedikit daripada pulau-pulau lain di Indonesia.
  • Pulau Kalimantan cukup jauh dari zona tumbukan lempeng atau megathrust, sehingga suplai energi yang membangun medan tegangan terhadap zona seismogenik di Kalimantan tidak sekuat akumulasi medan tegangan yang lebih dekat zona tumbukan lempeng.
  • Beberapa struktur sesar di Kalimantan kondisinya sudah berumur tersier, sehingga segmentasinya banyak yang sudah tidak aktif lagi dalam memicu gempa.

Baca juga: Daftar Gempa Paling Mematikan dalam 25 Tahun Terakhir, Ada Maroko dan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com