"Gempa ini merusak banyak bangunan rumah dengan aktivitas gempa susulan mencapai sebanyak 16 kali," ungkap Daryono.
Gempa bumi juga pernah melanda Kendawangan, sebuah kota kecil di ujung selatan Kalimantan Barat pada 24 Juni 2016.
Menurut Daryono, gempa dengan magnitudo cukup signifikan M 5,1 ini telah menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan.
Gempa dengan kekuatan M 4,2 pernah mengguncang Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah pada 14 Juli 2018.
Selain Katingan, guncangan gempa ini juga turut dirasakan di daerah Kasongan, Batutinggi, dan Bengkuang dengan skala intensitas III-IV MMI.
"Gempa ini dilaporkan menyebabkan satu rumah rusak ringan," papar Daryono.
Baca juga: Keanehan Gempa Maroko Menurut Ahli: Titik Gempa Jarang Aktif
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Minggu (31/7/2023), Kalimantan bukan tidak berpotensi gempa, tetapi tingkat aktivitas kegempaan relatif paling rendah.
"Meskipun di Pulau Kalimantan terdapat struktur sesar dan memiliki catatan aktivitas gempa bumi, tetapi secara umum wilayah Pulau Kalimantan masih relatif lebih aman jika dibanding daerah lain di Indonesia," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Kondisi tersebut dibandingkan dengan wilayah lain, seperti Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua dengan catatan sejarah gempa merusak dan menimbulkan korban jiwa.
Menurut Dwikorita, hal yang memengaruhi kegempaan di Kalimantan adalah kondisi seismisitasnya yang relatif rendah.
Kondisi seismisitas atau persebaran gempa di Pulau Kalimantan ini dilatarbelakangi oleh tiga hal, yaitu:
Baca juga: Daftar Gempa Paling Mematikan dalam 25 Tahun Terakhir, Ada Maroko dan Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.