Selain faktor angin kencang, kondisi medan juga menyulitkan petugas untuk memadamkan api pada hari kedua kebakaran Gunung Merbabu.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Satyawan Pudyatmoko menyampaikan, pemadaman sebenarnya sudah dilakukan secara maksimal.
Petugas memadamkan api menggunakan sekat bakar, namun nyala api masih membesar.
Ia juga menyebutkan, pihaknya sudah menerjunkan petugas dan kendaraan untuk memadamkan api. Tapi, upaya pemadaman melalui jalur darat juga menemui kendala.
Baca juga: Viral, Foto WNA Buka Celana di Kawah Gunung Agung Bali, Diduga Warga Rusia
Melihat kondisi tersebut, pemadaman api di Gunung Merbabu akan dilakukan menggunakan water bombing.
Satyawan mengatakan, pihaknya sudah menghubungi Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) soal rencana tersebut agar secepatnya dilakukan.
"Kesulitan medan karena tidak bisa dicapai manusia, apalagi kendaraan. Selain itu, di atas juga banyak semak, rumput kering dan tebal. Ini kan merupakan bahan yang mudah terbakar, selain itu angin tidak menentu sehingga sulit dipadamkan," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Sabtu.
Baca juga: Kubah Lava Gunung Merapi Berubah, Apa Dampaknya?
(Sumber: Kompas.com/Dian Ade Permana, Faqihah Muharroroh Itsnaini | Editor: Gloria Setyvani Putri Tim Redaksi, Reza Kurnia Darmawan, Anggara Wikan Prasetya).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.