Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik TPST Bantargebang, Bukan Pertama Kali Kebakaran

Kompas.com - 29/10/2023, 20:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Kota Bekasi, Jawa Barat kebakaran pada Minggu (29/10/2023) siang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, kebakaran terjadi pada pukul 14.00 WIB di Zona II Jambore areal TPST Bantargebang, Bekasi.

"Area ini bukan merupakan zona aktif. Lokasi persisnya tepat di depan power house atau PLTSa," ujarnya diberitakan Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Timbunan Sampah Disebut Sudah Setinggi Bangunan 16 Lantai, Ini Sejarah TPST Bantargebang

Zona II yang memiliki luas sekitar 17,7 hektare bukan termasuk lahan yang menjadi tempat pembuangan sampah.

Menurut Asep, kebakaran tersebut tiba-tiba terjadi di antara sampah kering.

Asap tebal membubung tinggi sehingga langit tampak gelap. Angin juga berembus kencang.

Hingga saat ini, pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan api di lokasi.

Baca juga: Kebakaran TPST Bantargebang Terjadi di Area Tidak Aktif, Belasan Damkar Diterjunkan


Baca juga: Video Viral Kamar Kos Penuh Sampah, Apa Penyebabnya?

Fakta di balik TPST Bantargebang

Peristiwa kebakaran di TPST Bantargebang bukan kali ini pertama terjadi. Berikut sederet fakta terkait tempat pengelolaan sampah terbesar di Indonesia tersebut:

1. Beroperasi sejak 1986

TPST Bantargebang resmi beroperasi menampung sampah DKI Jakarta sejak 26 Januari 1986. Saat itu, sampah menumpuk sampai 12.000 meter kubik per hari sehingga tidak tertampung di Jakarta.

Dikutip dari Kompas.com (7/9/2019), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan mencari tempat pembuangan akhir sampah di luar wilayahnya.

Bantargebang yang saat itu masih menjadi bagian dari Kabupaten Bekasi dipilih karena memiliki kolam-kolam berukuran ratusan hektar bekas pengerukan tanah.

2. Pembuangan sampah terbesar di Indonesia

TPST Bantargebang berkembang menjadi tempat pembuangan sampah terbesar di Indonesia, dilansir dari Kompas.com, Jumat (20/1/2023).

TPST yang terletak di Kelurahan Ciketingudik, Kelurahan Cikiwul, dan Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi ini memiliki lima zona dengan total seluas 81,91 hektar.

Zona I seluas 18,3 hektar, zona II 17,7 hektar, luas zona III 25,41 hektar, zona IV seluas 11 hektar, dan zona V luas 9,5 hektar.

Baca juga: Sejarah TPST Bantargebang yang Terbakar Hari Ini

3. Tempat kerja ribuan pemulung

Kondisi warung tenda makanan yang didirikan tepat di atas gunung sampah yang terletak di Bantargebang, Kota Bekasi, Selasa (1/8/2023). Pengamatan Kompas.com, ada puluhan tenda yang menjual makanan dan minuman ringan untuk para pemulung.KOMPAS.com/JOY ANDRE T. Kondisi warung tenda makanan yang didirikan tepat di atas gunung sampah yang terletak di Bantargebang, Kota Bekasi, Selasa (1/8/2023). Pengamatan Kompas.com, ada puluhan tenda yang menjual makanan dan minuman ringan untuk para pemulung.
Area yang luas membuat TPST Bantargebang menjadi tempat kerja ribuan pemulung. Lebih dari 7.000 orang menggantungkan hidup dari tumpukan sampah di sana.

Halaman:

Terkini Lainnya

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com