Setelah kematiannya di Inggris, keluarga Duangphet meminta bantuan agar jenazahnya dapat dikembalikan ke Thailand.
Namun, ia kemudian dikremasi di Leicester karena terkendala biaya, dikutip dari Channel News Asia.
Abunya diserahkan kepada orang tuanya di Bangkok, Thailand pada 4 Maret 2023 oleh Kiatisuk Senamuang, mantan striker sekaligus pelatih kepala tim sepak bola nasional Thailand yang membantu Duangphet mendapatkan beasiswa di Inggris.
Ia menggambarkan Duangphet sebagai orang yang sopan dan baik hati yang bermimpi bermain untuk negaranya.
"Saya ingin mimpinya terwujud, tapi istirahatlah dengan baik sekarang Dom," kata Senamuang.
Baca juga: Warga Thailand yang Tewas dalam Perang Israel-Hamas Naik Jadi 20 Orang
Duangphet dan tim sepak bola "Wild Boars" pernah menjadi berita utama global pada 2018.
Saat itu, ia dan rekan satu timnya terjebak di kompleks gua Tham Luang di provinsi utara Chiang Rai, Thailand.
Badai tiba-tiba membanjiri gua dan menghalangi jalan keluar mereka.
Ribuan relawan, pejabat, penyelam, dan ahli dari seluruh dunia terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Ke-12 anak laki-laki dan pelatih mereka menghabiskan 17 hari di bawah tanah sebelum mereka ditemukan oleh penyelam Inggris.
Duangphet adalah anak laki-laki yang pertama kali berteriak meminta bantuan kepada tim penyelamat. Saat itu, usianya baru menginjak 13 tahun.
Baca juga: Kisah Evakuasi 13 Anggota Klub Wild Boars dari Gua Tham Luang Thailand
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.