Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapten Tim Sepak Bola Thailand yang Pernah Terjebak di Dalam Gua, Bunuh Diri di Inggris

Kompas.com - 29/10/2023, 09:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Dikremasi di Inggris

Setelah kematiannya di Inggris, keluarga Duangphet meminta bantuan agar jenazahnya dapat dikembalikan ke Thailand.

Namun, ia kemudian dikremasi di Leicester karena terkendala biaya, dikutip dari Channel News Asia.

Abunya diserahkan kepada orang tuanya di Bangkok, Thailand pada 4 Maret 2023 oleh Kiatisuk Senamuang, mantan striker sekaligus pelatih kepala tim sepak bola nasional Thailand yang membantu Duangphet mendapatkan beasiswa di Inggris.

Ia menggambarkan Duangphet sebagai orang yang sopan dan baik hati yang bermimpi bermain untuk negaranya.

"Saya ingin mimpinya terwujud, tapi istirahatlah dengan baik sekarang Dom," kata Senamuang.

Baca juga: Warga Thailand yang Tewas dalam Perang Israel-Hamas Naik Jadi 20 Orang

Duangphet dan timnya terjebak dalam gua

Duangphet dan tim sepak bola "Wild Boars" pernah menjadi berita utama global pada 2018.

Saat itu, ia dan rekan satu timnya terjebak di kompleks gua Tham Luang di provinsi utara Chiang Rai, Thailand.

Badai tiba-tiba membanjiri gua dan menghalangi jalan keluar mereka.

Ribuan relawan, pejabat, penyelam, dan ahli dari seluruh dunia terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

Ke-12 anak laki-laki dan pelatih mereka menghabiskan 17 hari di bawah tanah sebelum mereka ditemukan oleh penyelam Inggris.

Duangphet adalah anak laki-laki yang pertama kali berteriak meminta bantuan kepada tim penyelamat. Saat itu, usianya baru menginjak 13 tahun.

Baca juga: Kisah Evakuasi 13 Anggota Klub Wild Boars dari Gua Tham Luang Thailand

Dua belas remaja dan pelatih sepak bola ''Wild Boars'' yang berhasil diselamatkan setelah terjebak di dalam goa di Thailand, hadir dalam konferensi pers di Chiang Rai, Thailand, Rabu (18/7/2018).AFP PHOTO/LILLIAN SUWANRUMPHA Dua belas remaja dan pelatih sepak bola ''Wild Boars'' yang berhasil diselamatkan setelah terjebak di dalam goa di Thailand, hadir dalam konferensi pers di Chiang Rai, Thailand, Rabu (18/7/2018).

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/ 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com