Selanjutnya, ciri kecanduan gadget yang ketiga, yakni orang tersebut selalu membawa gadget miliknya ke mana-mana.
Hal tersebut membuat orang dengan kecanduan gadget akan selalu terpapar dengan benda tersebut.
Sehingga, ketika ada orang yang mengajak komunikasi, seseorang yang kecanduan itu akan selalu fokus pada ponselnya dan merasa tidak bisa menyikapi secara langsung.
Baca juga: Tips Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak
Ratna menjelaskan, secara teori biopsikologi, seseorang yang kecanduan gadget di otaknya ingin memainkan ponsel secara terus menerus dan hal tersebut membuat ketergantungan.
“Dampaknya adalah dia akan kehilangan kemampuan pada otaknya untuk mengendalikan beberapa hal,” kata Ratna.
Sehingga, seseorang yang kecanduan gadget dia tidak tahu mana hal yang menjadi prioritasnya dan menjadi tidak peduli akan prioritas tersebut.
Baca juga: Tangan Nyeri akibat Keseringan Main Gadget? Ini 7 Tips Mengatasinya
Selain itu, Ratna menambahkan, seseorang yang kecanduan gadget ego-nya juga tidak begitu berfungsi.
“Kalau dia tidak punya pendirian yang baik atau super egonya tidak berfungsi dengan normal, maka yang terjadi dia akan melakukan sesuatu tanpa memikirkan terlebih dahulu efek negatif dan positifnya,” jelasnya.
“Kemudian dia ngerasa puas, gitu aja. Padahal, kepuasan itu hanyalah kepuasan yang semu,” imbuhnya.
Baca juga: Bagaimana Menatap Layar Gadget Berlebihan bisa Merusak Mata? Kenali Risikonya Berikut Ini
Ratna menyampaikan, penanganan seseorang yang kecanduan gadget dapat dilakukan dengan terapi perilaku (behavior therapy).
“Jadi, memang terapinya harus dengan praktik, tidak bisa disarankan dengan kata-kata,” ujarnya.
Menurutnya, harus ada restrukturisasi kognitif dan ada adaptasi kembali mengenai penggunaan gadget dengan sewajarnya.
“Seseorang yang kecanduan gadget perlu diubah dulu pemaknaannya, baru kemudian bisa mengikuti behavior therapy,” tandasnya.
Baca juga: Apakah Mata Kucing Bisa Minus akibat Terlalu Lama Menatap Gadget Layaknya Manusia?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.