Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kucing Tidak Boleh Makan Cokelat?

Kompas.com - 28/10/2023, 09:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan soal kucing makan cokelat ramai dibahas di media sosial.

Unggahan tersebut dimuat di akun X (Twitter) @kochengfs pada Kamis (26/10/2023).

Dalam unggahan tersebut terdapat komentar warganet yang mengungkapkan kucingnya suka makan cokelat.

"Alm kucingku mala suka makan coklat," tulis warganet tersebut.

Komentar tersebut kemudian ditanggapi warganet lain. Seorang warganet menyebut kucing tidak boleh makan cokelat. Ada juga yang menyatakan jika cokelat merupakan racun bagi kucing.

"Kucing gabole mam cokelat," tulis seorang warganet.

"Coklat buat anabul itu racun," tulis warganet lainnya.

Lantas, benarkah kucing tidak boleh makan cokelat?


Penjelasan dokter hewan

Dokter Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Slamet Raharjo membenarkan kucing tidak boleh makan cokelat.

Menurutnya, cokelat berbahaya bagi kucing karena mengandung zat yang dapat menyebabkan hewan itu keracunan.

"Cokelat mengandung zat theobromine yang bersifat racun untuk anjing dan kucing," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

"Level toksik untuk tiap individu berbeda-beda dan bila mencapai sudah mencapai level toksik biasanya dapat berakibat fatal," imbuhnya.

Theobromine merupakan salah satu alkaloid, yaitu senyawa organik yang mengandung nitrogen.

Apabila digabungkan dengan kafein yang terkandung dalam cokelat, senyawa theobromine akan memberikan efek stimulasi pada otak.

Baca juga: Waspada, Berikut 5 Risiko Memberi Susu Cokelat pada Kucing Peliharaan

Slamet mengatakan, cokelat yang dimaksud adalah semua produk yang mengandung cokelat di dalamnya, baik itu makanan atau minuman.

Slamet melanjutkan, apabila kucing sudah terlanjur memakan cokelat, namun masih dalam jumlah yang sedikit, maka tidak perlu dikhawatirkan.

"Kalau cuma sedikit biasanya tidak sampai menyebabkan sakit. Hanya terkadang muntah atau diare," ujarnya.

"Tapi, kalau banyak bisa berefek racun pada kucing dan anjing. Dan bila mencapai dosis fatal bisa menyebabkan kematian," lanjutnya.

Baca juga: Penyelamatan 1.000 Kucing yang Hendak Dijagal dan Dimasak di China

Tanda kucing keracunan cokelat

Dilansir dari petMD, makanan yang mengandung cokelat, seperti es krim, susu, dan puding, cenderung tidak terlalu beracun bagi kucing dibandingkan dengan bentuk coklat yang “lebih kuat” seperti cokelat hitam dan cokelat yang lebih pahit.

Kemungkinan, masalah utama dari makanan yang mengandung cokelat adalah kenyataan bahwa banyak kucing tidak dapat mentoleransi laktosa dalam susu dengan baik.

Sehingga, muntah dan diare yang parah dapat terjadi karena makan dalam jumlah kecil sekalipun. Selain itu, lemak dan gula dalam makanan ini (serta potensi xylitol lainnya) juga tidak baik untuk kucing.

Tanda-tanda kucing keracunan cokelat biasanya akan muncul dalam waktu 6-12 jam setelah makan dan dapat bertahan hingga 3 hari pada kasus yang parah.

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Tidur di Kamar Mandi? Dokter Jelaskan Penyebabnya

Berikut tanda-tanda kucing keracunan cokelat:

  • Muntah
  • Diare
  • Nafsu makan menurun
  • Meningkatnya rasa haus
  • Peningkatan buang air kecil
  • Peningkatan detak jantung
  • Kegelisahan
  • Nafas terengah-engah atau cepat
  • Tremor otot
  • Kejang
  • Koma

Baca juga: Benarkah Induk Kucing Bisa Alami Baby Blues? Ini Kata Dokter Hewan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cara Mengatasi Masalah Sulit Buang Air Besar pada Kucing Peliharaan

Cara Mengatasi Masalah Sulit Buang Air Besar pada Kucing Peliharaan

Tren
Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Tengah 2024, Simak Syaratnya

Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Tengah 2024, Simak Syaratnya

Tren
Mengenal UKT dan Aturannya di Permendikbud Ristek Nomor 2 Tahun 2024

Mengenal UKT dan Aturannya di Permendikbud Ristek Nomor 2 Tahun 2024

Tren
Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus 'Study Tour' SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Kronologi Kecelakaan Bus "Study Tour" SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Tren
6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

Tren
Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Tren
Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Tren
Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Tren
Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Tren
Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Tren
Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Tren
BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

Tren
Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Tren
Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com