"Kapal masuk dan keluar kini tidak lebih dari 23,8 jam. Ini bisa bersaing dengan negara-negara Eropa. Dengan adanya digitalisasi, itu sangat mempermudah pergerakan kapal," ujarnya.
Ini sekaligus membawa Indonesia masuk dalam jajaran 20 performa pelabuhan terbaik di dunia, menurut United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Data tersebut berdasarkan rata-rata pergerakan kapal kontainer dari 1.000 GT ke atas dalam waktu semester pertama tahun 2022.
Stranas PK kini juga tengan mempercepat penerapan National Logistics Ecosystem (NLE) atau Ekosistem Logistik Nasional.
Ini merupakan platform digital layanan logistik dari hulu ke hilir dengan kolaborasi dari kementerian atau lembaga, perusahaan, serta pelaku logistik.
Penerapan NLE ini tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional dan didukung dengan program Stranas PK.
Melalui NLE, kelancaran arus barang ekspor dan impor, serta pergerakan arus barang domestik dalam negeri dapat terpantau dengan baik.
Penerapan NLE ini diharapkan dapat dilakukan di 34 pelabuhan dan 12 bandara di Indonesia.
Diketahui, ada empat pilar pembenahan layanan logistik melalui NLE, yakni simplifikasi proses bisnis layanan pemerintah, kolaborasi platform logistik, tata ruang kepelabuhanan, dan kemudahan pembayaran.
Baca juga: Pelabuhan Gesing Segera Beroperasi, Gunungkidul Akan Punya 2 Pelabuhan Kapal Ikan
Upaya digitalisasi itu juga sejalan dengan langkah PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) sebagai operator pelabuhan terbesar di dunia.
Group Head Sekretariat Perusahaan PT Pelindo Ali Mulyono mengatakan berkomitmen penuh dalam menerapkan praktik binis antikorupsi di pelabuhan.
Upaya yang dilakukan di antaranya digitalisasi layanan operasional melalui implementasi Sistem Layanan Peti Kemas (Palapa), Sistem Layanan Non-Peti Kemas (PTOS-M), dan Sistem Layanan Kapal (Phinnisi).
Proses digitalisasi ini juga diterapkan dalam hal transaksi dengan pelanggan sehingga seluruh transaksi kini dilakukan secara online, cashless, dan real time.
"Langkah strategis ini juga dilakukan dalam rangka optimalisasi pendapatan negara dan melakukan pencegahan terhadap tindak korupsi," kata Mulyono, Senin (18/9/2023).
Selain itu, Pelindo juga mengimplementasikan sistem Whistle Blowing System (WBS) yang membuka pelaporan potensi tindakan curang dan korupsi bagi seluruh stakeholder. Nantinya, nomor pelaporan itu terhubung langsung ke Direktur Utama Pelindo.
Dengan upaya-upaya ini, Pelindo dapat menjadi perseroan yang lebih baik dan mempunyai daya saing, baik di tingkat nasional dan internasional.
Mulyono menuturkan, Pelindo juga telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) dan telah diresmikan melalui sertifikat ISO 37001:2016 di lingkungan dan seluruh regional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.