Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Indonesia di Gaza Terkena Serangan Israel, Bagaimana Kondisinya?

Kompas.com - 08/10/2023, 14:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rumah Sakit (RS) Indonesia yang berada di Jalur Gaza, Palestina dikabarkan terkena serangan Israel pada Sabtu (7/10/2023).

Sebelumnya Israel melancarkan serangan balasan setelah wilayahnya dihujani roket oleh kelompok militan Palestina, Hamas, sejak Sabtu pukul 06.30 waktu setempat.

RS Indonesia yang dikabarkan terkena serangan Israel berada di Beit Lahiya, tepatnya di sebelah utara Jalur Gaza.

Kantor Berita Otoritas Nasional Palestina (WAFA) melaporkan, satu orang tewas dan beberapa orang terluka dalam serangan tersebut.

"Serta menyebabkan kerusakan pada peralatan rumah sakit yang vital," ujar WAFA dikutip dari Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Mengapa Intelijen Israel Gagal Mengantisipasi Serangan Hamas?

Nasib RS Indonesia usai terkena serangan Israel

RS Indonesia yang berada di Palestina pembangunannya diinisiasi oleh MER-C pada 2011.

Salah satu relawan MER-C yang masih berada di Jalur Gaza, Farid, membenarkan bahwa RS Indonesia terkena serangan Israel pada Sabtu.

Ia mengatakan, serangan tersebut berasal dari tembakan roket pesawat tempur Israel.

Pada saat kejadian, Farid bersama relawan lainnya tengah berada di Wisma dr. Joserizal Jurnalis. Lokasi tersebut menjadi tempat tinggal relawan yang berada di kompleks RS Indonesia.

"Tiba-tiba terdengar ledakan yang kuat sekali," ujar Farid dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (8/10/2023).

Belakangan diketahui, ledakan tersebut berasal dari roket pesawat tempur Israel jatuh dekat dengan lokasi tempat tinggal relawan. 

Roket juga disebutkan menghancurkan mobil operasional MER-C yang berada di depan Wisma dr. Joserizal Jurnalis. 

Baca juga: Alasan Militan Palestina Hamas Serang Israel, Korban Tewas 250 Orang

Serangan Israel menewaskan security RS Indonesia

Farid menyampaikan, serangan Israel tersebut menyebabkan satu orang tewas atas nama Abu Romzi, seorang staf lokal MER-C yang bertugas sebagai security. Ia sudah bekerja di RS Indonesia sejak 2011.

"Beliau warga Gaza," imbuhnya.

Ia menambahkan, Romzi tewas ketika ia berada di dekat mobil ambulans yang berada di dekat RS Indonesia.

Korban sempat dilarikan ke RS Indonesia namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Baca juga: Siapa Kelompok Militan Palestina Hamas yang Luncurkan Serangan Mendadak ke Israel?

Operasional RS Indonesia di Palestina

Pihak MER-C memastikan meskipun terkena serangan Israel, pelayanan di RS Indonesia hingga saat ini masih tetap berjalan dengan baik.

Sementara itu, Ketua Presidium MER-C dr Sarbini Abdul Murad mengutuk serangan Israel ke Jalur Gaza yang menyasar RS Indonesia.

Ia juga meminta agar perbatasan Gaza segera dibuka supaya bantuan internasional dapat masuk ke daerah konflik.

Di sisi lain, Sarbini turut mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Romzi dan warga Gaza lainnya yang menjadi korban serangan Israel.

"Kami mengutuk serangan Israel ke Gaza yang menyasar rumah sakit," ujar Sarbini dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Minggu.

Profil RS Indonesia di Palestina

RS Indonesia di Palestina berdiri di tanah seluas 16.261 m2. Pembangunan RS Indonesia diinisiasi oleh sebuah organisasi sosial bernama Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) pada 14 Mei 2011.

Disebutkan, tanah yang dijadikan lokasi pembangunan RS Indonesia merupakan wakaf dari Pemerintah Palestina di Gaza.

Sementara dana pembangunan RS itu berasal dari donasi masyarakat Indonesia dan tidak ada dana dari bantuan asing dalam pembangunan RS Indonesia.

Nama RS Indonesia dipilih agar menjadi bukti hubungan jangka panjang antara rakyat Indonesia dengan Palestina.

RS Indonesia di Palestina mulai dibangun pada 14 Mei 2011. Pembangunan dibagi menjadi dua tahap, yakni struktur dan pekerjaan arsitektur dan mekanikal elektrikal (ME).

Satu tahun setelahnya, pembangunan tahap satu RS Indonesia selesai dilakukan pada 28 April 2012.

Pembangunan tahap satu terdiri dari dua lantai dan satu basement dengan tambahan satu lantai area tengah.

Setelah itu, pembangunan tahap dua dilanjutkan dengan melibatkan sumber daya manusia (SDM) asal Indonesia, baik dari insinyur maupun pekerjanya.

RS Indonesia mencapai pembangunan tahap akhir pada 17 Februari 2014. RS ini memiliki kapasitas 100 tempat tidur dengan tipe Trauma Center and Rehabilitation.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com