Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Terbentuknya Salju?

Kompas.com - 05/10/2023, 19:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Salju secara sederhana didefinisikan sebagai butiran uap air yang membeku, yakni presipitasi yang berbentuk kristal es.

Hujan salju salju adalah salah satu fenomena cuaca paling mencolok, khususnya di negara-negara empat musim.

Curah hujan turun sebagai salju ketika suhu udara sama dengan atau di bawah titik beku. Meski hujan salju juga dapat terjadi saat suhu udara berkisar antara nol hingga 2 derajat celsius.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Hujan? Berikut Penjelasannya


Lantas, bagaimana fenomena hujan salju bisa terjadi?

Proses terbentuknya salju

Dikutip dari laman Layanan Satelit, Data, dan Informasi Lingkungan Nasional AS, salju berasal dari awan ketika suhu berada di bawah titik beku (0 derajat Celcius).

Terbentuk ketika uap air di atmosfer langsung mengembun menjadi es, tanpa melalui tahap cair terlebih dahulu.

Setelah kristal es terbentuk, ia menyerap dan membekukan uap air tambahan dari udara di sekitarnya, tumbuh menjadi kristal salju atau butiran salju, yang kemudian jatuh ke Bumi.

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Layanan Cuaca Nasional UK, salju terbentuk ketika kristal-kristal es kecil di awan saling menempel menjadi snowflake (kepingan salju).

Baca juga: Butuh Waktu Jutaan Tahun, Begini Proses Terbentuknya Batu Bara

Jika cukup banyak kristal yang saling menempel, mereka akan menjadi cukup berat untuk jatuh dari awan ke tanah.

Kepingan salju yang turun melalui udara lembab yang sedikit lebih hangat dari 0 derajat celsius akan meleleh di sekitar tepinya dan saling menempel untuk menghasilkan serpihan besar.

Sedangkan kepingan salju yang jatuh melalui udara dingin dan kering, akan menghasilkan kepingan atau butiran salju yang tidak saling menempel.

Salju terbentuk ketika suhu rendah dan ada kelembapan di atmosfer dalam bentuk kristal-kristal es kecil.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Bumi 4,5 Miliar Tahun Lalu?

Fenomena hujan salju

Ilustrasi proses terbentuknya salju.Unsplash/Simon Berger Ilustrasi proses terbentuknya salju.

Agar salju bisa turun, kelembapan harus ada di atmosfer. Salju terbentuk ketika suhu atmosfer berada pada atau di bawah titik beku (0 derajat Celcius).

Dilansir dari laman National Snow and Ice Data Center, jika suhu tanah berada pada atau di bawah titik beku, salju akan mencapai permukaan tanah.

Namun, salju masih bisa mencapai permukaan tanah meski suhu tanah berada di atas titik beku, jika kondisinya tepat.

Dalam hal ini, kepingan salju akan mencair saat mencapai lapisan bersuhu lebih tinggi ini. Sebagai aturan umum, salju tidak akan terbentuk jika suhu tanah minimal 5 derajat celsius.

Salju dapat terjadi pada suhu yang sangat rendah, selama terdapat sumber kelembapan dan cara untuk mengangkat atau mendinginkan udara.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Black Hole atau Lubang Hitam?

Namun, sebagian besar hujan salju lebat terjadi ketika udara di dekat tanah relatif hangat, biasanya -9 derajat celsius atau lebih hangat.

Hal ini karena udara yang lebih hangat dapat menampung lebih banyak uap air.

Karena pembentukan salju memerlukan kelembapan, meski sebuah daerah sangat dingin, jika kondisinya sangat kering akan jarang menerima salju.

Wilayah dingin namun memiliki kelembapan yang sangat rendah, dan angin kencang membantu menyerap sisa kelembapan dari udara.

Akibatnya, wilayah yang sangat dingin ini hanya menerima sedikit salju atau bahkan tidak sama sekali.

Baca juga: Proses Terjadinya Aurora, Fenomena Cahaya di Langit Kutub Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com