Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Terbentuknya Awan, Tetesan Air yang Melayang di Udara

Kompas.com - 04/10/2023, 07:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Air selalu ada di atmosfer bumi dalam beberapa bentuk. Namun, molekul air terlalu kecil untuk terikat bersama dalam pembentukan tetesan awan.

Baca juga: Butuh Waktu Jutaan Tahun, Begini Proses Terbentuknya Batu Bara

Mereka membutuhkan permukaan yang "lebih datar", sebuah benda dengan radius setidaknya satu mikrometer (sepersejuta meter) di mana mereka dapat mengembun.

Benda-benda tersebut disebut inti kondensasi awan. Inti-inti ini adalah partikel-partikel kecil padat dan cair yang banyak ditemukan di atmosfer.

Mereka bersifat higroskopis, artinya mereka menarik molekul air, dan berukuran sekitar 1/100 ukuran tetesan awan tempat air mengembun.

Kehadiran inti yang menarik air saja tidak cukup untuk membentuk awan. Suhu udara juga harus berada di bawah titik embun, yaitu titik jenuh di mana penguapan sama dengan kondensasi.

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Terjadinya Pasang Surut Air Laut? Berikut Penjelasannya

Udara dapat mencapai titik jenuh melalui beberapa cara. Cara paling umum adalah melalui udara yang naik dari permukaan ke atmosfer dan mendingin.

Ketika suatu blok udara naik, ia mengembang karena tekanan yang lebih rendah di atmosfer. Kemudian ekspansi ini menghasilkan pendinginan.

Setelah blok udara mencapai suhu saturasi (kelembaban relatif 100 persen), uap air akan mengembun ke inti kondensasi awan, menghasilkan pembentukan tetesan awan.

Ketika lebih banyak air yang mengembun pada inti daripada yang menguap, awan akan terbentuk dan tumbuh.

Sebaliknya, jika lebih banyak penguapan daripada kondensasi, awan akan menghilang. Inilah sebabnya mengapa awan muncul dan menghilang serta terus berubah bentuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com