Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Sandal Tertua di Eropa, Terbuat dari Rumput dan Berusia 6.000 Tahun

Kompas.com - 01/10/2023, 09:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Mereka menyimpulkan bahwa kurangnya kelembapan di gua dan angin yang terus mendinginkan tempat itu membuat benda-benda bersejarah itu terawetkan secara alami.

Kondisi yang sama juga telah menghasilkan sejumlah besar penemuan arkeologi penting di Timur Tengah, terutama di gua-gua di sekitar Laut Mati.

Baca juga: Ilmuwan Telah Menciptakan Aroma Mumi, Terbuat dari Apa?

Selain sandal, gua tersebut juga menyimpan fragmen keramik, serpihan batu api, dan kuarsa, kepala kapak yang telah dipoles, serta gigi babi hutan dan gelang batu yang sebagian besar kini dipajang di museum.

Namun, para ilmuwan lebih tertarik dengan benda-benda yang mudah rusak dan berasal dari tumbuhan, seperti sandal dan keranjang karena jarang ditemukan dalam kondisi utuh.

"Budaya material tanaman menawarkan wawasan unik tentang kehidupan masyarakat prasejarah. Kurangnya pengawetan berarti bahwa bahan-bahan yang mudah rusak sebelumnya tidak dipertimbangkan secara ekstensif selama penelitian arkeologi," tulis penelitian itu.

Harta karun gua kelelawar ini mulanya ditemukan pada abad ke-19, tetapi penelitian baru ini adalah yang pertama yang sepenuhnya menjelaskan usia dan kepentingannya.

Baca juga: Cacing Purba Berhasil Dihidupkan Kembali Setelah 46.000 Tahun Membeku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com