KOMPAS.com - Virus Nipah tengah banyak diperbincangkan setelah adanya temuan enam kasus penularan di India sejak pertengahan September 2023.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, hingga 18 September 2023 sebanyak dua orang meninggal dunia dari enam kasus penyakit virus Nipah yang ada tersebut.
Meski belum masuk ke Indonesia, Kemenkes melakukan peningkatan kewaspadaan di pintu masuk negara dan sudah memberikan sejumlah informasi terkait virus Nipah.
Informasi tersebut seperti cara pencegahan dan pengobatan jika terkena penyakit akibat virus ini.
Diketahui, virus Nipah mempunyai inang utama yakni kelelawar buah yang kemudian bisa ditularkan kepada manusia.
“(Sehingga) disebut sebagai virus zoonosis, atau yang muncul atau potensi dari hewan,” ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Kompas.com, Sabtu (30/9/2023).
Lihat postingan ini di Instagram
Baca juga: Waspada Virus Nipah, Ini Hal-hal yang Dilakukan Kemenkes RI
Lantas, bagaimana pencegahan dan pengobatan virus Nipah?
Dikutip dari laman resmi Kemenkes, pencegahan penyakit virus Nipah bisa dilakukan melalui pengendalian faktor risikonya, antara lain:
Baca juga: Kemenkes Ungkap 5 Kelompok yang Berisiko Terkena Virus Nipah
Jika terinfeksi virus Nipah, seseorang akan mengalami gejala yang bervariasi, dari tanpa gejala (asimptomatis), infeksi saluran napas akut (ISPA) ringan atau berat, hingga ensefalitis fatal.
Seseorang yang terinfeksi awalnya akan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan nyeri tenggorokan.
Gejala tersebut dapat diikuti dengan pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran, dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis akut.
Beberapa orang juga dapat mengalami pneumonia atopik dan gangguan saluran pernapasan berat.
Pada kasus yang berat, juga muncul ensefalitis dan kejang serta berlanjut menjadi koma dalam 24-48 jam hingga kematian.
Baca juga: Virus Nipah Menyebar di India, Akankah sampai Indonesia?
Kemenkes mengungkapkan, hingga saat ini belum tersedia vaksin untuk mencegah penyebaran virus Nipah.
Selain itu, saat ini juga belum ada pengobatan spesifik untuk penyakit virus Nipah tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.