Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kebakaran SMAN 6 Jakarta Selatan Tewaskan Satu Orang

Kompas.com - 30/09/2023, 13:15 WIB
Aulia Zahra Zain,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di SMA Negeri 6 Jakarta Selatan (Jaksel) pada Jumat (29/9/2023) pagi.

Dugaan awal, kebakaran di sekolah yang terletak di Jalan Mahakam, Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jaksel itu terjadi karena korsleting listrik.

Dilansir dari Kompas.com Jumat (29/9/2023), Lurah Kramat Pela Achmad Syarif mengungkapkan, kebakaran mengakibatkan seorang petugas keamanan atau satpam di SMA tersebut tewas.

Berikut sejumlah fakta kebakaran SMAN 6 Jakarta Selatan:

1. Api muncul dari panel listrik

Berdasarkan kronologi yang diungkapkan Achmad Syarief, api pertama kali muncul dari panel listrik yang ada di sekolah sekitar pukul 09.00 WIB.

Satpam SMAN 6 Jakarta Selatan kemudian mencoba memadamkan menggunakan APAR (alat pemadam api ringan).

“Penyebab kebakaran diperkirakan bersumber dari hubungan arus pendek listrik panel listrik," ungkap Syarief.

Api dapat dipadamkan sekitar pukul 09.20 WIB setelah petugas pemadam kebakaran tiba dengan satu mobil pemadam.

Baca juga: 114 Orang Tewas, Mengapa Kebakaran di Pesta Pernikahan Irak Mematikan?

2. Menelan satu korban jiwa

Kebakaran yang terjadi di SMAN 6 Jakarta menelan korban jiwa. Seorang petugas keamanan atau satpam di sekolah tersebut tewas.

Korban diduga meninggal karena keracunan setelah menghirup asap APAR ketika berusaha memadamkan api.

“Korban meninggal satu orang atas nama Cecep Kohar (usia sekitar 40 sampai dengan 44 tahun),” ujar Syarief.

Sesaat setelah kejadian, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Pertamina, tetapi dalam perjalanan dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Viral, Video Kabut Asap Selimuti Uniska Banjarmasin, Kampus: Akibat Kebakaran Lahan

3. APAR untuk memadamkan api telah kedaluwarsa sejak 2016

Kapolsek Metro Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno menyebutkan bahwa APAR yang digunakan untuk memadamkan api telah kedaluwarsa.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat, Tribuana mengatakan, APAR berwarna merah yang digunakan pihak sekolah sudah kedaluwarsa sejak 2016.

Berdasarkan keterangan saksi, awalnya terdengar suara ledakan dari ruang panel listrik ketika pekerja bangunan tengah memasang keramik.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com