Kucing juga adalah makhluk yang secara alami takut menunjukkan tanda-tanda kelemahan.
Saat kucing kesakitan mungkin tidak begitu menerima ajakan bermain dan takut jika hewan peliharaan lain secara tidak sengaja menyakitinya.
Baca juga: Mengapa Kucing Tidak Bisa Merasakan Rasa Manis?
Sejalan dengan itu, dilansir dari Animal Path, bahasa tubuh kucing yang saling menampar karena agresi akan terlihat tegang.
Cakarnya terhunus, telinganya ditarik rata ke belakang kepala. Mereka akan bersuara, membuat suara 'kucing marah' seperti menggeram, mendesis, dan menjerit.
Umumnya kucing berusaha menghindari perkelahian. Namun ketika terpojok, kucing pemalu pun tidak akan segan-segan membela diri dengan berkelahi dengan kucing lain.
Baca juga: Mengapa Kucing Menyukai Ikan dan Anjing Menyukai Tulang?
Kucing sering kali dianggap sebagai makhluk penyendiri. Namun, mereka juga makhluk sosial yang dapat menjalin ikatan dengan pemilik atau kucing lainnya jika diperkenalkan dengan baik
Idealnya, semua kucing memiliki peringkat yang sama dalam kelompoknya. Namun, beberapa kucing muncul sebagai kucing yang dominan.
Seekor kucing dapat menegaskan dominasinya terhadap kucing lain dengan menamparnya. Ini berbeda dengan perkelahian, meski dalam beberapa kesempatan, bisa menimbulkan agresi.